Kamis, 10 November 2011

HIPERTENSI (Esensial dan Sekunder)




A.    Definisi

Menurut penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer (essensial) merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, sementara hipertensi yang diketahui penyebabnya dinamakan hipertensi sekunder. Hipertensi sekunder antara lain adalah penyakit renovaskular, penyakit gagal ginjal kronik, feokromositoma, hiperaldosteonisme dan penyebab lain yang diketahui. Presentase kasus hipertensi primer sebanyak 95% sedangkan hipertensi sekunder hanya sebesar 5%. Umumnya klasifikasi tekanan darah yang dipakai adalah menurut The sevent Report of The Joint National Comitte on Prevention, Detection, Evaluastion and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7), yaitu sebagai berikut :

No.
Klasifikasi Tekanan Darah
Tekanan Darah Sistolik (mmHg)

Tekanan Darah Diastolik (mmHg)
1.
Normal
< 120
dan
<80
2.
Prahipertensi
120- 139
atau
80-89
3.
Hipertensi grade 1 (ringan)
140- 159
atau
90-99
4.
Hipertensi grade 2 (sedang)
160-179
atau
100-109
5.
Hipertensi grade 3 (berat)
≥ 180
atau
≥110


B.     Etiologi

Seperti yang diketahui bahwa hipertensi primer itu diketahui penyebab pastinya. Hipertensi primer memiliki kecenderungan genetik kuat, yang dapat diperparah oleh faktor kegemukan, stress, merokok dan ingesti garam berlebih. Adapun kemungkinan- kemungkinan penyebab hipertensi primer adalah sebagai berikut :
1.      Defek pada penanganan garam
Gangguan fungsi ginjal yang ringan secara betahap dapat menyebabkan akumulasi garam dan air dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan progresif tekanan arteri.

2.      Kelainan membrane plasma
Contohnya ialah gangguan pada pompa Na+ K+. Gangguan tersebut dapat mengubah gradient elektrokimia di kedua sisi membrane plasma, yang pada gilirannya turut mengubah ekstabilitas dan kontraktilitas jantung dan otot polos dinding pembuluh darah sedemikian rupa sehingga terjadi peningkatan tekanan darah.

3.      Zat Mirip- digitalis endogen
Kerja dari zat ini yaitu untuk meningkatkan kontraktilitas jantung serta menimbulkan konstriksi pembuluh darah dan menurunkan pengeluaran garam melalui urin, yang pada akhirnya dapat menimbulkan hipertensi kronik.

4.      Tekanan fisik pada pusat control kardiovaskular oleh suatu arteri di atasnya.
Dinyatakan bahwa dengan memindahkan sebuah lengkung besar arteri yang berdenyut menekan medulla jaringan otak, dapat menurunkan tekanan darah tinggi melalui sejumlah kecil operasi pada bedah syaraf.

Sementara itu, penyebab hipertensi sekunder dapat digolongkan menjadi empat kategori :
1.      Hipertensi kardovaskular
Umumnya berkaitan dengan peningkatan kronik resistensi perifel total yang disebabkan oleh pengerasan arteri (aterosklerosis).
2.      Hipertensi renal
Dalam hal ini dapat terjadi akibat dua gangguan ginjal, yaitu oklusi parsial arteri renalis atau penyakit jaringan ginjal itu sendiri.
a.       Lesi aterosklerotik yang menonjol ke dalam lumen arteri renalis atau kompresi eksterna; pembuluh oleh suatu tumor dapat mengurangi aliran darah

Kamis, 03 November 2011

Kemoterapi untuk Kanker Payudara

Kemoterapi sudah menyatu dalam paket pengobatan Kanker payudara (KPD).
Tugas:
Tugasnya adalah membunuh sel-sel yang tumbuh termasuk sel kanker. Hal ini menimbulkan gejala samping seperti botak karena sel rambut yang terus menerus tumbuh juga mati. Hanya untunglah sel-sel normal mempunyai daya untuk memulihkan diri. Dan beberapa saat sesudah kemoterapi selesai, rambut akan tumbuh kembali..
Jenis menurut pemakaian
Pada KPD operabel, ia digunakan sebelum operasi dan disebut kemoterapi neoajuvan (KNA); sesudah operasi, ajuvan (KA). Selain itu ia digunakan pada KPD non-operabel atau KPD residif (KPD yang muncul kembali).
KNA bermanfaat untuk mengecilkan tumor hingga dapat menghemat jaringan payudara yang akan diangkat.
KA bermanfaat untuk membunuh sisa kanker yang masih gentayangan. Sel ini akan terlihat pada pemeriksaan kelenjar getah bening ketiak atau tumornya relatif besar ataupun diferensiasinya sangat tidak teratur. Memang pengobatan ajuvan juga dapat dilakukan dengan hormon. Tapi bila estrogen reseptor negatif (ER -), respons terhadap pengobatan dengan hormon akan tidak baik hingga KA menjadi pilihan.
Pada KPD non-operabel dan KPD residif, ia akan membunuh sel kanker. Seperti disebutkan diatas faktor estrogen juga menjadi pertimbangan. Bagaimanapun hanya bila ER + kuat pengobatan dapat dilakukan dengan hormon semata.

Obat
Berbagai obat tersedia untuk kemoterapi. Saya biasa menggunakan 5Flurouracil, Doxorubicin, Cyclophosphamide dan Paclitaxel
Tunggal atau multipel
Kemoterapi dapat diberikan tunggal, hanya satu obat; atau multipel, beberapa obat. Saya biasa menggunakan kombinasi FAC (5Flurouracil, Doxorubicin, Cyclophosphamide); Doxo dan Paclitaxel; atau hanya Paclitaxel
Pemberian
Kemoterapi dapat berupa obat makan, obat infus atau yang lainnya. Walaupun 5Flurouracil dan Cyclophosphamide tersedia dalam bentuk obat makan, saya selalu memberikan obat infus.
Waktu
Kemoterapi obat makan diberi secara berkala dalam beberapa hari setiap siklus.
Kemoterapi secara infus diberikan secara berkala yang disebut siklus, tiap minggu, tiap 2 minggu, tiap 3 minggu ataupun tiap 4 minggu.
Lama
Untuk KNA dan KA biasanya diberikan enam sampai 7 kali. Namun untuk pengobatan KPD non-operabel dan KPD residif, lamanya ditentukan oleh perkembangan KPD. Bila ada tanda-tanda tidak ada kemajuan atau keracunan pemberian akan dihentikan.
Gejala samping
Berbagai gejala samping selalu muncul pada kemoterapi.
Ada yang segera muncul dan sebaliknya datang terlambat. Ada yang perlu diobati dan sebaliknya dibiarkan. Ada yang bersifat umum dan sebaliknya khusus untuk obat tertentu.
Karena itu, rutin beberap hari sebelum setiap siklus kemoterapi dilakukan pemeriksaan fisik, laboratorium dan pemeriksaan khusus untuk obat tertentu.
Secara umum data yang dicari adalah tanda-tanda: depresi sumsum tulang; gangguan pencernaan; gangguan ginjal, gangguan hati; rambut yang gugur; kehitaman pada kuku; jamur pada mulut; nyeri otot dan lainnya. Khusus untuk Doxorubicin yang dicari adalah gangguan pada irama jantung dengan EKG.
Makanan
Tidak ada diet khusus bagi kemoterapi. Hanya saya selalu menganjurkan minum jus jambu merah. Resep ini peroleh dari sohib saya dr Heri Fajari SpPD k HEMONK yang menggunakannya untuk memperkuat antibody pada pasien HIV. Dari pengalaman saya jus ini sangat membantu dalam mencegah depresi sumsum tulang.

Sumber : www.suaradokter.com

Dahlan Iskan: Inikah Kisah Kasih Tak Sampai?

Dahlan Iskan mengaku "Sudah telanjur jatuh cinta." Baginya PLN sudah menjadi bagian hidup.

Kamis, 20 Oktober 2011, 11:22 WIB
Hadi Suprapto
Dahlan Iskan (ANTARA/Widodo S. Jusuf)

VIVAnews - Dahlan Iskan, menteri Negara Badan Usaha Milik Negara ini memang sedikit berbeda dengan yang lain. Selain penampilan yang nyentrik, dia juga selalu menulis catatan-catatan kecil.

Tak cuma di Jawa Pos, perusahaan yang pernah dia pimpin, di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pun dia selalu menulis catatan harian. Tak heran bila akhirnya PLN menyediakan ruang khusus "CEO Notes."

Banyak sekali tulisan Dahlan selama di PLN. Mulai dari krisis listrik yang sering terjadi hingga perkembangan terbaru bagi PLN.

Terakhir, sebelum resmi dilantik menjadi menteri, dia menulis "Inikah Kisah Kasih Tak Sampai?" Di situ Dis, salah satu panggilan Dahlan, menggambarkan bahwa dia benar-benar sudah satu hati dengan PLN.
"Terlanjur jatuh cinta," begitu Dis mengatakan. Meski telanjur jatuh cinta, dia harus pergi meninggalkan PLN yang sudah menjadi bagian hidup selama dua tahun.
Berikut kutipan CEO Notes PLN:
Inikah Kisah Kasih Tak Sampai?
Malam itu saya sudah di ruang tunggu bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Siap berangkat ke Amsterdam, Belanda. Tas sudah masuk bagasi. Saya cek lagi paspor untuk melihat dokumen imigrasi. Semua beres. Saya pun siap-siap sebentar lagi boarding. Istri saya sudah di Eropa tiga hari lebih dulu. Mendampingi anak sulung saya yang menjabat Dirut Jawa Pos, yang menerima penghargaan dari persatuan koran sedunia. Jawa Pos terpilih sebagai koran terbaik dunia tahun ini.

Saya pun kirim BBM kepada direksi PLN untuk memberitahu saat boarding sudah dekat. “Kapan pulangnya, Pak Dis?,” tanya seorang direktur. “Tanggal 21 Oktober. Setelah kabinet baru diumumkan,” jawab saya.“Ooh, ini kepergian untuk nge-lesi ya,” guraunya.

Saya memang tidak kepingin jadi menteri. Saya sudah terlanjur jatuh cinta dengan PLN. Instansi yang dulu saya benci mati-matian ini telah membuat saya sangat bergairah dan serasa muda kembali. Bukan karena tergiur fasilitas dan gaji besar, tapi saya merasa telah menemukan model transformasi korporasi yang sangat besar yang biasanya sulit untuk berubah. Saya juga tidak habis pikir mengapa PLN bisa berubah menjadi begitu dinamis. Beberapa faktor terlintas di pikiran saya.

Pertama, mayoritas orang PLN adalah orang yang otaknya encer. Problem-problem sulit cepat mereka pecahkan. Sejak dari konsep, roadmap sampai aplikasi teknisnya. Kedua, latar belakang pendidikan orang PLN umumnya teknologi sehingga sudah terbiasa untuk berpikir logis. Ketiga, gelombang internal yang menghendaki agar PLN menjadi perusahaan yang baik/maju ternyata sangat-sangat besar. Keempat, intervensi dari luar yang biasanya merusak sangat minimal. Kelima, iklim yang diciptakan oleh Menneg BUMN Bapak Mustafa Abubakar sangat kondusif yang memungkinkan lahirnya inisiatif-inisiatif besar dari korporasi.

Lima faktor itu yang membuat saya hidup bahagia di PLN. Dengan modal lima hal itu pula komitmen apa pun untuk menyelesaikan persoalan rakyat di bidang kelistrikan bisa cepat terwujud. Itulah sebabnya saya berani membayangkan, akhir tahun 2012 adalah saat yang sangat mengesankan bagi PLN.

Pada hari itu nanti, energy mix sudah sangat baik. Berarti penghematan bisa mencapai angka triliunan. Jumlah mati lampu sudah mencapai standar internasional untuk negara sekelas Indonesia. Penggunaan meter prabayar sudah menjadi yang terbesar di dunia. Ratio elektrifikasi sudah di atas 75%. Propinsi-propinsi yang selama ini dihina dengan cap “ayam mati di lumbung” sudah terbebas dari ejekan itu. Sumsel, Riau, Kalsel, Kaltim, Kalteng yang selama ini menjadi simbol “ayam mati di lumbung energi” sudah surplus listriknya.

Pada akhir tahun 2012 itu nanti, tepat tiga tahun saya di PLN, saatnya saya mengambil keputusan untuk kepentingan diri saya sendiri: berhenti! Saya ingin kembali jadi orang bebas. Tidak ada kebahagiaan melebihi kebahagiaan orang bebas. Apalagi orang bebas yang sehat, punya istri, punya anak, punya cucu dan he he punya uang! Bisa ke mana pun mau pergi dan bisa mendapatkan apa pun yang dimau. Saya tahu masa jabatan saya memang lima tahun, tapi saya sudah sepakat dengan istri untuk hanya tiga tahun.

Niat seperti itu sudah sering saya kemukakan kepada sesama direksi. Terutama di bulan-bulan pertama dulu. Tapi mereka melarang saya menyampaikannya secara terbuka. Khawatir menganggu kestabilan internal PLN. Mengapa? “Takut sejak jauh-jauh hari sudah banyak yang memasang strategi mengincar kursi Dirut, ujarnya. “Bukan strategi memajukan PLN,” tambahnya. “Lebih baik, selama tiga tahun itu kita menyusun perkuatan internal agar sewaktu-waktu Pak Dis meninggalkan PLN kultur internal kita sudah baik,” katanya pula.

Saya setuju untuk menyimpan “dendam tiga tahun” itu. Organisasi sebesar PLN memang tidak boleh sering goncang. Terlalu besar muatannya. Kalau kendaraannya terguncang-guncang terus bisa mabuk penumpangnya. Kalau 50.000 orang karyawan PLN mabuk semua, muntahannya akan menenggelamkan perusahaan.

Sepeninggal saya ini pun tidak boleh ada guncangan. Saya akan mengusulkan ke Menteri BUMN yang baru untuk memilih salah satu dari direksi yang ada sekarang, yang terbukti sangat mampu memajukan PLN. Kalau di antara direksi sendiri ada yang ternyata berebut, saya akan usulkan untuk diberhentikan sekalian. Tapi tidak mungkin direksi yang ada sekarang punya sifat seperti itu.

Saya sudah menyelaminya selama hampir dua tahun. Saya merasakan tim direksi PLN ini benar-benar satu-hati, satu-rasa, dan satu-tekad. Ini sudah dibuktikan ketika PLN menerima tekanan intervensi yang luar biasa besar, direksi sangat kompak menepisnya.

Kekompakan seperti itu yang juga membuat saya semakin bergairah untuk bekerja keras mempercepat transformasi PLN. Saya menyadari waktu tidak banyak. Keinginan untuk bisa segera menjadi orang bebas tidak boleh menyisakan agenda yang menyulitkan masa depan PLN. Itulah sebabnya motto PLN yang lama yang berbunyi “listrik untuk kehidupan yang lebih baik”, kita ganti untuk sementara dengan motto yang lebih sederhana tapi nyata: Kerja! Kerja! Kerja!

Tanggal 27 Oktober 2011 nanti, bertepatan dengan Hari Listrik Nasional, motto baru itu akan digemakan ke seluruh Indonesia. Kerja! Kerja! Kerja! Sebenarnya ada satu kalimat yang saya usulkan sebelum kata kerja! kerja! kerja! itu. Lengkapnya begini: Jauhi politik! Kerja! Kerja! Kerja!

Tapi teman-teman PLN menyarankan kalimat awal itu dihapus saja agar tidak menimbulkan komplikasi politik. Tentu saya setuju. Saya tahu, berniat menjauhi politik pun bisa kena masalah politik!

Sudah lama saya ingin naik business class yang baru dari Garuda Indonesia. Kesempatan ke Eropa ini saya pergunakan dengan baik. Toh bayar dengan uang pribadi. Saya dengar business classnya Garuda sekarang tidak kalah mewah dengan penerbangan terkenal lainnya. Saya ingin merasakannya. Saya ingin membandingkannya. Kebetulan saat umroh Lebaran lalu saya sempat naik business class pesawat terbaru Emirat A380 yang ada bar-nya itu.

Sejak awal, sejak sebelum menjabat CEO PLN, saya memang mengagumi transformasi yang dilakukan Garuda. Saya dengar di Singapura pun kini Garuda sudah mendarat di terminal tiga. Lambang presitise dan keunggulan. Tidak lagi mendarat di terminal 1 yang sering menimbulkan ejekan “ini kan pesawat Indonesia,  taruh saja di terminal 1 yang paling lama itu!”.

Beberapa menit lagi saya akan merasakan untuk pertama kali business class jarak jauh Garuda yang baru. Saya seperti tidak sabar menunggu boarding. Di saat seperti itulah tiba-tiba….“Ini ada tilpon untuk Pak Dahlan,” ujar keluarga saya yang akan sama-sama ke Eropa sambil menyodorkan HP-nya.Telpon pun saya terima. Saya tercenung. “Tidak boleh berangkat! Ini perintah Presiden!” bunyi telpon itu. “Wah, saya kena cekal,” kata saya dalam hati.

Mendapat perintah untuk membatalkan terbang ke Eropa, pikiran saya langsung terbang ke mana-mana.

Ke Wamena yang listriknya harus cukup dan 100% harus dari tenaga air tahun depan. Ke Buol yang baru saya putuskan segera bangun PLTGB (pembangkit listrik tenaga gas batubara) agar dalam 8 bulan sudah menghasilkan listrik.

Ke PLTU Amurang yang tidak selesai-selesai.

Ke Flores yang membuat saya bersumpah untuk menyelesaikan PLTP (pembangkit listrik tenaga panas bumi) Ulumbu sebelum Natal ini. Saya tahu teman-teman di Ulumbu bekerja amat keras agar sumpah itu tidak menimbulkan kutukan.

Pikiran saya juga terbang Lombok yang kelistrikannya selalu mengganggu pikiran saya. Sampai-sampai mendadak saya putuskan harus ada mini LNG di Lombok dalam waktu cepat. Ini saya simpulkan setelah kembali meninjau Lombok malam-malam minggu lalu. Saya tidak yakin PLTU di sana bisa menyelesaikan masalah Lombok dengan tuntas.

Pikiran saya terbang ke Bali membayangkan transmisi Bali Crossing yang akan menjadi tower tertinggi di dunia.

Ke Banten selatan dan Jabar selatan yang tegangan listriknya begitu rendah seperti takut menyetrum Nyi Roro Kidul.

Meski masih tercenung di ruang tunggu Garuda, pikiran saya juga terbang ke Lampung yang enam bulan lagi akan surplus listrik dengan selesainya PLTU baru dan geothermal Ulubellu.

Juga teringat GM Lampung Agung Suteja yang saya beri beban berat untuk menyelesaikan nasib 10.000 petambak udang di Dipasena dalam waktu tiga bulan. Padahal dia baru dapat beban berat menyelesaikan 80.000 warga yang harus secara massal pindah mendadak dari listrik koperasi ke listrik PLN.

Pikiran saya juga terbang ke Manna di selatan Bengkulu. Saya kepikir apakah saya masih boleh datang ke Manna tanggal 30 Desember, seperti yang saya janjikan untuk bersama-sama rakyat setempat syukuran terselesaikannya masalah listrik yang rumit di Manna.

Saya terpikir Rengat, Tembilahan, Selatpanjang, Siak dan Bagan Siapi-sapi yang saya programkan tahun depan harus beres.

Saya teringat Medan dan Tapanuli: alangkah hebatnya kawasan ini kalau listriknya tercukupi, tapi juga ingat alangkah beratnya persoalan di situ: proyek Pangkalan Susu yang ruwet, ijin Asahan 3 yang belum keluar, PLTP Sarulla yang bertele-tele dan bandara Silangit yang belum juga dibesarkan.

Pikiran saya terus melayang ke Jambi yang akan jadi percontohan penyelesaian problem terpelik system kelistrikan: problem peaker. Di sana lagi dibangun terminal compressed gas storage (CNG) yang kalau berhasil akan jadi model untuk seluruh Indonesia. Saya ingin sekali melihatnya mulai beroperasi beberapa bulan lagi. Masihkah saya boleh menengok bayi Jambi itu nanti?

Juga ingat Seram di Maluku yang harus segera membangun mini hidro. Lalu bagaimana nasib program 100 pulau harus berlistrik 100% tenaga matahari. Ingat Halmahera, Sumba, Timika…..

Tentu saya juga ingat Pacitan. PLTU di Pacitan belum menemukan jalan keluar. Yakni bagaimana mengatasi gelombang dahsyat yang mencapai 8 meter di situ. Ini sangat menyulitkan dalam membangun breakwater untuk melindungi pelabuhan batubara.

Dan Rabu 23 Oktober lusa saya janji ke Nias. Dan bermalam di situ. Empat bupati di kepulauan Nias sudah bertekad mendiskusikan bersama bagaimana membangun Nias dengan lebih dulu mengatasi masalah listriknya.

Yang paling membuat saya gundah adalah ini: saya melihat dan merasakan betapa bergairahnya seluruh jajaran PLN saat ini untuk bekerja keras memperbaiki diri. Saya seperti ingat satu persatu wajah teman-teman PLN di seluruh Indonesia yang pernah saya datangi.

Dengan pikiran yang gundah seperti itulah saya berdiri. Mengurus pembatalan terbang ke Eropa. Menarik kembali bagasi, membatalkan boarding, mengusahakan stempel imigrasi dan meninggalkan bandara.

Hati saya malam itu sangat galau. Saya sudah terlanjur jatuh cinta setengah mati kepada orang yang dulu saya benci: PLN. Tapi belum lagi saya bisa merayakan bulan madunya saya harus meninggalkannya.

Inikah yang disebut kasih tak sampai?

Dahlan Iskan

Selasa, 01 November 2011

Penyakit Raynaud (Raynaud Disease)

Definisi
Adalah penyakit vascular disorder yang mempengaruhi aliran darah ke ekstrimitas saat terjadi perubahan suhu dan stress. Ditandai dengan pucat dan sianosis paroksismal bagian akral (biasanya jari- jari tangan, kadang jari kaki dan jarang pada ujung hidung/ telinga) yang disebabkan spasme kuat arteri kecil dan artriol lokal. Menyerang 40% pada jari tangan dan kaki, dan jarang pada ujung hidung, telinga, bibir dan nipples.
Raynaud ada 2 tipe, yaitu :
1. Raynaud Disease
    Merupakan penyakit primer. Kemungkinan herediter walau gen spesifik belum teridentifikasi. Ada juga pendapat bahwa disebabkan oleh alergi dingin.
2. Raynaud phenomenon
    Merupakan penyakit sekunder (diawali dan ditimbulkan oleh penyakit lain). Penyebab biasanya gangguan jaringan ikat seperti SLE, CREST syndrome, arthritis, carrpel tunnel syndrome dan penyakit obstruksi arteri. Juga karena obat seperti beta bloker dan ergotamine. Berbeda dengan penyakit raynaud, fenomena ini dapat progresif menjadi nekrosis atau gangren ujung jari.
Raynaud phenomenon diobati dengan mengobati penyakit primernya, namun raynaud disease diobati dengan menghindari triggernya.

Etiologi + faktor resiko
Etiologi :
Pada Raynaud disease etiologi tidak diketahui, tapi dasarnya yaitu reaksi vasomotor pusat dan lokal normal yang berlebihan terhadap rangsang dingin atau emosi yang menyebabkan raynaud's attack.
Namun raynaud phenomenon disebabkan oleh :
1. Penyakit dan kondisi tertentu yang dapat merusak arteri atau nervus yang mengontrol arteri di daerah terkait.
2. Kegiatan repetitif dengan tangan (menulis, mengetik, alat dengan getaran)
3. Luka pada tangan atau kaki
4. Paparan bahan kimia (vinil klorida, nikotin pada rokok, kopi)
5. Obat yang mengvasokontriksi arteri atau pengaruhi tekanan darah :
    - ergotamin -> sempitkan arteri
    - obat kanker (cisplatin & vinblastine)
    - obat alergi, diet, hangatkan tubuh -> kontriksi arteri
    - beta bloker -> lambatkan heart rate & turunkan tekanan darah
    - pil KB -> pengaruhi aliran darah

Faktor resiko & population at risk :
1. Raynaud disease :
    - Gender : wanita
    - Usia : < 30 tahun
    - Ada RPK (Rwayat penyakit keluarga, penyakit yang sama)
    - Tinggal di udara dingin
2. Raynaud phenomenon :
    - Gender : beragam
    - Usia : > 30 tahun
    - Terpapar faktor penyebab pada bahasan etiologi di atas.

 Komplikasi
Bila semakin parah, dapat sebabkan ganggren pada jaringan tersebut. Bila diamputasi, jaringan mati, maka dapat sebabkan kelumpuhan / cacat.

Patofisiologi + Patogenesis
Terjadi hiperaktivasi sistem syaraf simpatis yang menyebabkan vasokonstriksi ekstrim pada pembuluh darah perifer, yang dapat menyebabkan hipoksia jaringan.
Hal- hal yang mentrigger "raynaud's attack" seperti dingin, stress, membuat vasokonstriksi pembuluh perifer, akibatnya terbendunglah darah dalam kapiler distal jadi suplai darah sedikit. Jari kemudian menjadi putih. Ketika jaringan tersebut kekurangan oksigen (hipoksia jaringan), warna jaringan menjadi biru. Apabila daerah kembali hangat dan sirkulasi darah lancar kembali, maka pembuluh akan berdilatasi, menyebabkan hiperemia, disertai rasa terbakar, mati rasa, dan nyeri. Pada 2 tipe raynaud's, bahkan perubahan suhu rendah maupun ekstrim dapat sebabkan serangan.

Disebabkan oleh Cinta

Oleh : Inayatullah Hasyim

dakwatuna.com - Cinta laksana air dalam kehidupan, nafas dalam jiwa, semangat dalam raga, lembut dalam sutera. Ia bagaikan panas pada api, dingin pada salju, luas pada angkasa dan, seperti kata Sapardi, “kayu kepada api yang menjadikannya abu”
Disebabkan oleh cinta, Rasulallah SAW selalu mengingat-ingat almarhumah Khadijah (RA), istri pertamanya, hingga Aisyah (RA), istri ketiganya, cemburu “Aku sangat cemburu dengan Khadijah karena sering disebut Rasulullah, sampai-sampai aku berkata: Wahai Rasulullah, apa yang kau perbuat dengan wanita tua yang pipinya kemerah-merahan itu, sementara Allah telah menggantikannya dengan wanita yang lebih baik?”
Rasulullah SAW menjawab, “Demi Allah, tak seorang wanita pun lebih baik darinya. Ia beriman saat semua orang kufur, ia membenarkanku saat manusia mendustaiku, ia melindungiku saat manusia kejam menganiayaku, Allah menganugerahkan anak kepadaku darinya.”.
Dalam riwayat lain diceritakan, Aisyah mengatakan, “Tak seorang pun dari istri-istri nabi yang aku cemburui lebih dalam ketimbang Khadijah. Meskipun aku belum pernah melihatnya, namun Rasulullah seringkali menyebutnya. Pernah suatu kali beliau menyembelih kambing lalu memotong-motong dagingnya dan membagikannya kepada sahabat-sahabat karib Khadijah.”
Jika hal tersebut disampaikan Aisyah, Rasulullah SAW menanggapinya dengan berkata, “Wahai Aisyah, begitulah kenyataannya. Sesungguhnya darinyalah aku memperoleh anak”.
Disebabkan oleh cinta, Adam memakan buah keabadian (syajarah khuldi), karena – konon – Sayyidah Hawwa memintanya melakukan itu. Adam yang hidup di syurga dengan kenikmatan yang tiada tara, tetap berharap dengan keabadian cinta. Ah, ada saja.
Dalam tulisan yang singkat ini, saya ingin membahas tentang cinta yang sebenarnya. Cinta yang telah mengantarkan janin pada kedewasaan, air pada pusaran gelombang dan jalinan rindu pada bait-bait syair kehidupan. Cinta, sebuah kata yang hanya terdiri dari lima huruf. Tetapi, kandungannya telah mengubah sejarah peradaban manusia. Syeikh ‘Aidh al-Qorni mengatakan kita harus memilah cinta pada dua takaran: cinta ilahiyah dan cinta duniawiyah. Cinta ilahiyah adalah cinta yang abadi. Cinta seorang hamba pada Allah untuk mengikuti seluruh aturan hidup yang diberikan lewat nabi-Nya, Muhammad SAW. Bagaimana mungkin manusia tak mencintai Tuhannya, sementara seluruh kenikmatan ini adalah pemberian-Nya: Ketentuan Allah adalah adil, syariat-Nya rahmat, ciptaan-Nya menawan, fadhilah-Nya luas melebihi keluasan samudera.
قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا﴿١٠٩﴾
“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS Al-Kahfi: 109)
Cinta ilahiyah  adalah apa yang ditunjukkan Bilal bin Rabah, ketika ia berkata, “Ahad… ahad… ahad” di tengah himpitan batu panas yang menindihnya. Adalah Umair bin Himam yang berlari menyambut seruan perang padahal sedang asyik menikmati makanan, seraya berkata, “aku tak mau biji kurma ini menghalangiku masuk syurga.” Adalah Handzalah bin Abu Amir, yang melepaskan pelukan istrinya di malam pengantin baru, seraya menyambut seruan jihad pada perang Uhud dan menemui syahidnya. Ia dimandikan para malaikat hingga membuat sahabat nabi yang lain bertanya-tanya. “Mengapa dimandikan malaikat?” “Cari tahulah pada keluarganya” kata Rasulallah SAW yang mulia. Ya, ia tak sempat mandi jinabah saat menyambut panggilan Tuhannya. Itulah sekelumit contoh cinta Ilahiyah. Cinta yang meminta pengorbanan harta dan jiwa, Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS As-Shaff 10-11).
Disebabkan oleh cinta, Ibn Abbas kehilangan kedua matanya. Tokoh yang dikenal sebagai “al-Quran berjalan”, lautan ilmu dan tempat bertanya para sahabat Nabi SAW itu menangis setiap malam dalam tahajudnya karena cintanya kepada Allah sampai matanya buta. Seseorang datang dan berusaha memberikan simpati padanya, Ibn Abbas justru berkata:
إن يأخذ الله من عيني نورهما ***  ففي فؤدي وقلبي منهما نور
قلبي ذكي وعقلي غير ذي عوح *** وفي فمي صارم كالسبف مشهور
Allah mengambil dari kedua mataku cahayanya
Maka, pada hati dan pikiranku kedua cahaya itu tetap bersinar
(aku berharap) hatiku terus tajam, akalku terus terasah
Dan pada mulutku (kemampuan untuk memberi nasihat) seperti pedang yang terhunus tajam lagi terkenal.
Untuk itulah, seorang penyair Arab menulis:
الحب للرحمن جل جـلاله *** وهو مستحق الحب والأشواق
فأصرفه للملك الجليل ولذبه  *** من كل ما تخشاه من إرهاق
Cinta sesungguhnya adalah hanya kepada yang Maha Mencinta
Dialah yang paling berhak untuk dicinta dan dirindu
Maka, palingkanlah cintamu dari raja yang berkuasa
Dan dari setiap yang engkau takut dari makhluk-Nya.
Selain cinta ilahiyah, manusia yang hidup di alam duniawi yang profan ini seharusnya merasakan juga cinta duniawi. Ia adalah fitrah pada manusia. Yaitu mencinta harta, anak dan istri (atau suami) sebagai belahan jiwa. Tentu semua itu tak boleh melebihi kecintaan seseorang pada Allah SWT. Untuk itulah, Allah SWT mengingatkan,
قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ﴿٢٤﴾
Katakanlah: “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA”. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. at-Taubah ayat 24).
Disebabkan oleh cinta, Nabi Nuh (alaihi salam) memanggil anaknya untuk bergabung dalam bahtera yang segera berangkat, saat air makin meninggi, gemuruh ombak dan gelombang lautan terus berkejaran mengisi seantero negeri yang akan segera tenggelam. Tapi, segera Allah SWT ingatkan,
قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ ۖ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ ۖ فَلَا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۖ إِنِّي أَعِظُكَ أَن تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ﴿٤٦﴾
Allah berfirman: “Hai Nuh, Sesungguhnya Dia bukanlah Termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya (perbuatan)nya[722] perbuatan yang tidak baik. sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikat)nya. Sesungguhnya aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan Termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.”  (QS. Hud 46)
Disebabkan oleh cinta manusia meminum arak rindu yang memabukkan itu. Mutanabbi, penyair Arab menulis, Aku mencintaimu, jangan kau tanyakan mengapa, sebab aku mencintaimu adalah pilihan dan jalan hidupku.
Penyair Arab lain menulis:
ولا تسألني عن وطني فقد اقمته بين يديك
ولا تسألنى عن اسمي فقد نسيته عندما احببتك
Jangan kau tanyakan dari mana asalku, sebab telah ku bentangkan di hadapanmu.
Jangan pula kau tanyakan siapa namaku, sebab aku telah lupa sejak mencintaimu.
Sebagai agama fitrah, Islam memberi ruang pada cinta duniawi ini. Ketika sepasang anak manusia tertarik satu dengan lainnya, Islam menganjurkan untuk segera mendokumentasikannya dalam mahligai rumah tangga. Rasulallah SAW berpesan, “Wahai anak muda, barangsiapa di antara kalian sudah mampu (menikah), hendaklah menikah.” Ikat cintamu. Abadikan pelana hatimu. Simpan permata jiwamu. Proklamasikan belahan kasihmu di altar sajadah ijab-kabul yang disaksikan para malaikat, sambil bersimpuh di hadapan orang tua dan kerabat.
Cintailah pasanganmu seperlunya. Sebab, telaga cinta manusia pasti akan kering suatu saat kelak. Ia tak mungkin abadi, bahkan jika kau dokumentasikan cintamu semewah Taj Mahal sekalipun. Pernikahan telah menyingkap tabir rahasia pasanganmu. Bagi suami, ternyata istri yang engkau nikahi tidaklah semulia Khadijah yang rela berkorban seluruh hartanya untuk dakwah suaminya. Tidak pula setaqwa Aisyah yang menutup malam dengan tahajud dan siang dengan infak dan sedekah. Tidak pula setabah Fatimah ketika Ali bin Abi Thalib, suaminya, membagikan persediaan makanannya untuk fakir, miskin, janda dan tawanan perang hingga Allah turunkan ayat sebagai pengabadian cinta mereka, “Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih” (QS Al-Insan 9)
Disebabkan oleh cinta, sadarlah engkau bahwa istrimu hanyalah wanita pada umumnya. Ia yang punya cita-cita dunia, ingin rumah, kendaraan, perhiasan dan berbagai gadget terbaru untuknya. Pernikahan telah mengajarkanmu kewajiban bersama. Istri menjadi tanah, engkau langit yang menaunginya. Istri ladang tanaman, engkau pemagarnya. Kala ia tengah teracuni, engkau harus menjadi penawar bisanya.
Maka, ketika cinta telah terpatri di buku nikah, Rasulallah SAW menganjurkan umatnya untuk mendoakan sepasang kekasih itu, “Semoga Allah memberikan keberkahan kepadamu, keberkahan ke atasmu dan mempersatukan keberduaanmu dalam kebaikan. Satu dalam dua  adalah ibadah; bercumbu ibadah, mencari rezeki ibadah,  tersenyum ibadah, bahkan saling meremas jemari pun ibadah. “Meremas jari-jemari istri menggugurkan dosa-dosa kecilmu!”
Malam pengantin baru adalah malam yang ditunggu-tunggu. Sebagian menantikannya dengan dada berdebar, sebagian lain dengan mabuk kepayang. Jantung berdetak tak karuan, kaki berdiri lebih sering kesemutan, duduk tak diam, berjalan tak jelas pula arahnya. Rasulallah SAW berpesan, “Takutlah kalian kepada Allah dalam hal wanita. Kalian mengambil mereka dengan amanah dari Allah, dan menjadi halal dengannya karena nama Allah.”
Disebabkan oleh cinta, Rasulallah SAW menganjurkan kepada pengantin baru hal-hal berikut ini:
  1. Shalatlah dua rakaat.
  2. Ambil gelas, tuangkan susu dan madu, teguk dan rengkuh isinya bersama.
  3. Letakkan niat dengan benar sebab setiap amal seorang muslim dihitung berdasarkan niatnya. Dalam satu hadits diriwayatkan dari Abu Dzar bahwasanya orang-rang bertanya kepada Rasulullah saw.: “Wahai Rasulullah orang-orang kaya telah memborong pahala, di mana mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka menyedekahkan kelebihan harta mereka”. Rasulullah saw. bersabda: “Bukankah Allah telah menjadikan sesuatu yang dapat kalian sedekahkan? Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, menyuruh untuk berbuat baik adalah sedekah, mencegah dari perbuatan mungkar adalah sedekah, bahkan di dalam salah seorang di antara kamu sekalian itu bersetubuh dengan istrinya juga termasuk sedekah”.
Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah seseorang itu melampiaskan nafsunya juga mendatangkan pahala?” Beliau menjawab: “Bagaimana pendapatmu seandainya ia melampiaskan nafsunya pada yang haram, bukankah yang demikian itu mendatangkan dosa? Demikian sebaliknya bila ia melampiaskan nafsunya pada yang halal maka ia mendapatkan pahala”. (Riwayat Muslim).
  1. Meletakkan tangan di atas kening istri seraya berdoa, “Allahumma Innii Asaluka Min Khoiriha wa Khoiri Ma Jabaltaha Alaihi. Wa Audzu bika Min Syarri wa Syarri Ma Jabaltaha Alaih”  Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan dari apa yang Engkau berikan kepadanya serta Aku berlindung kepada-Mu dari pada keburukannya dan keburukan yang Engkau berikan kepadanya”.
  2. Berdoa agar terhindar dari syaitan. Tibalah saat yang dinanti itu, ketika madu berkasih, ombak jiwa berdebar, angin bertiup melewati daun jendela, perahu pelaminan terguncang dan kasih tertunaikan. Rasulallah SAW ingatkan umatnya untuk sekali lagi berdoa. “Sekiranya ada di antara kalian yang hendak menggauli istrinya, hendaklah ia berdoa, (artinya), Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah jauhkanlah syaitan, dan jauhkan syaitan dari apa yang Engkau rezekikan pada kami. Sebab sekiranya dari hubungan itu diberikan anak, niscaya tidak akan dicelakakan syaitan selama-lamanya.”
Demikian, tulisan singkat tentang cinta ini. Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam bis showab.

Interprofessional education: effects on professional practice and health care outcomes

Pemahaman singkat
Terkait dengan banyaknya keluhan mengenai ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan serta ketidaktahuan ‘jobdesk’masing-masing profesi di bidang kesehatan dimana satu profesi berinteraksi dengan profesi lain, seperti misalnya antara dokter dan perawat dll, dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia, maka beberapa pihak merekomendasikan Interprofesional Education (IPE) agar di masukan ke dalam kurikulum pendidikan kedokteran. Kami selaku Pengurus Harian Nasional ISMKI bidang pendidikan profesi meminta rekan-rekan untuk memberikan masukan serta kajian terkait IPE ini yang nantinya data yang terkumpul akan kami gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyatakan sikap dan pendapat Mahasiswa Kedokteran terkait IPE ini yang akan di follow-up pada pertemuan di acara searame November nanti di Bali, dimana kami mewakili pihak mahasiswa kedokteran. Sehingga, kami harapkan rekan-rekan ikut membantu menyumbangkan fikirannya.

IPE
Pendidikan Interprofesional (IPE) adalah jenis pendidikan, pelatihan, belajar mengajar dimana dua tau lebih tenaga kesehatan bekerjasama dan saling berinteraksi satu sama lain.

Telah ada 6 (4 RCT dan 2 CBA studi) kajian yang mengevaluasi dampak IPE setelah dilaksanakan, yakni :
4 diantara kajian tersebut menemukan bahwa adanya hasil positif à perbaikan dalam pelayanan kesehatan dimana tenaga kesehatan mampu bekerja sama lebih baik setelah diberikan atau digunakan IPE ini.
1.      Meningkatkan kebiasaan kerja pada bagian kegawat daruratan dan meningkatkan kepuasan pasien.
2.      Penurunanan tingkat kesalahan klinis dan adanya perilaku kolaboratif pada bagian kegawat daruratan
3.      Peningkatan pengelolaan pelayanan kesehatan bagi korban yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga
4.      Keprofesioanalan praktisi kesehatan dalam memeberikan dan membangun mental kesehatan pasien

Selain itu 2 dari 6 studi melaporkan hasil campuran (posited dan netral) terkait IPE ini, dan 2 studi lagi melaporkan bahwa IPE tidak memiliki efek (efeknya minimal).
Reeves S, Zwarenstein M, Goldman J, Barr H, Freeth D, Hammick M, Koppel I


Sumber : PHN Pendro 2010/2011