A.
Definisi
Menurut penyebabnya, hipertensi dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer
(essensial) merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, sementara
hipertensi yang diketahui penyebabnya dinamakan hipertensi sekunder. Hipertensi
sekunder antara lain adalah penyakit renovaskular, penyakit gagal ginjal
kronik, feokromositoma, hiperaldosteonisme dan penyebab lain yang diketahui.
Presentase kasus hipertensi primer sebanyak 95% sedangkan hipertensi sekunder
hanya sebesar 5%. Umumnya klasifikasi tekanan darah yang dipakai adalah menurut
The sevent Report of The Joint National Comitte on Prevention, Detection,
Evaluastion and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7), yaitu sebagai berikut
:
No.
|
Klasifikasi Tekanan Darah
|
Tekanan Darah Sistolik (mmHg)
|
Tekanan Darah Diastolik (mmHg)
|
|
1.
|
Normal
|
< 120
|
dan
|
<80
|
2.
|
Prahipertensi
|
120- 139
|
atau
|
80-89
|
3.
|
Hipertensi grade 1 (ringan)
|
140- 159
|
atau
|
90-99
|
4.
|
Hipertensi grade 2 (sedang)
|
160-179
|
atau
|
100-109
|
5.
|
Hipertensi grade 3 (berat)
|
≥ 180
|
atau
|
≥110
|
B.
Etiologi
Seperti yang diketahui bahwa hipertensi
primer itu diketahui penyebab pastinya. Hipertensi primer memiliki
kecenderungan genetik kuat, yang dapat diperparah oleh faktor kegemukan,
stress, merokok dan ingesti garam berlebih. Adapun kemungkinan- kemungkinan
penyebab hipertensi primer adalah sebagai berikut :
1.
Defek pada penanganan garam
Gangguan
fungsi ginjal yang ringan secara betahap dapat menyebabkan akumulasi garam dan
air dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan progresif tekanan arteri.
2.
Kelainan membrane plasma
Contohnya
ialah gangguan pada pompa Na+ K+. Gangguan tersebut dapat
mengubah gradient elektrokimia di kedua sisi membrane plasma, yang pada
gilirannya turut mengubah ekstabilitas dan kontraktilitas jantung dan otot
polos dinding pembuluh darah sedemikian rupa sehingga terjadi peningkatan
tekanan darah.
3.
Zat Mirip- digitalis endogen
Kerja
dari zat ini yaitu untuk meningkatkan kontraktilitas jantung serta menimbulkan
konstriksi pembuluh darah dan menurunkan pengeluaran garam melalui urin, yang
pada akhirnya dapat menimbulkan hipertensi kronik.
4.
Tekanan fisik pada pusat control
kardiovaskular oleh suatu arteri di atasnya.
Dinyatakan
bahwa dengan memindahkan sebuah lengkung besar arteri yang berdenyut menekan
medulla jaringan otak, dapat menurunkan tekanan darah tinggi melalui sejumlah
kecil operasi pada bedah syaraf.
Sementara
itu, penyebab hipertensi sekunder dapat digolongkan menjadi empat kategori :
1. Hipertensi
kardovaskular
Umumnya berkaitan dengan
peningkatan kronik resistensi perifel total yang disebabkan oleh pengerasan
arteri (aterosklerosis).
2. Hipertensi
renal
Dalam hal ini dapat terjadi akibat
dua gangguan ginjal, yaitu oklusi parsial arteri renalis atau penyakit jaringan
ginjal itu sendiri.
a. Lesi
aterosklerotik yang menonjol ke dalam lumen arteri renalis atau kompresi
eksterna; pembuluh oleh suatu tumor dapat mengurangi aliran darah
nice infooo ^_^
BalasHapusingin mengetahui lebih dalam kunjungi
https://alvinexpress.wordpress.com/2016/02/18/tentang-hipertensi-esensial/