Kamis, 10 November 2011

HIPERTENSI (Esensial dan Sekunder)




A.    Definisi

Menurut penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer (essensial) merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, sementara hipertensi yang diketahui penyebabnya dinamakan hipertensi sekunder. Hipertensi sekunder antara lain adalah penyakit renovaskular, penyakit gagal ginjal kronik, feokromositoma, hiperaldosteonisme dan penyebab lain yang diketahui. Presentase kasus hipertensi primer sebanyak 95% sedangkan hipertensi sekunder hanya sebesar 5%. Umumnya klasifikasi tekanan darah yang dipakai adalah menurut The sevent Report of The Joint National Comitte on Prevention, Detection, Evaluastion and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7), yaitu sebagai berikut :

No.
Klasifikasi Tekanan Darah
Tekanan Darah Sistolik (mmHg)

Tekanan Darah Diastolik (mmHg)
1.
Normal
< 120
dan
<80
2.
Prahipertensi
120- 139
atau
80-89
3.
Hipertensi grade 1 (ringan)
140- 159
atau
90-99
4.
Hipertensi grade 2 (sedang)
160-179
atau
100-109
5.
Hipertensi grade 3 (berat)
≥ 180
atau
≥110


B.     Etiologi

Seperti yang diketahui bahwa hipertensi primer itu diketahui penyebab pastinya. Hipertensi primer memiliki kecenderungan genetik kuat, yang dapat diperparah oleh faktor kegemukan, stress, merokok dan ingesti garam berlebih. Adapun kemungkinan- kemungkinan penyebab hipertensi primer adalah sebagai berikut :
1.      Defek pada penanganan garam
Gangguan fungsi ginjal yang ringan secara betahap dapat menyebabkan akumulasi garam dan air dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan progresif tekanan arteri.

2.      Kelainan membrane plasma
Contohnya ialah gangguan pada pompa Na+ K+. Gangguan tersebut dapat mengubah gradient elektrokimia di kedua sisi membrane plasma, yang pada gilirannya turut mengubah ekstabilitas dan kontraktilitas jantung dan otot polos dinding pembuluh darah sedemikian rupa sehingga terjadi peningkatan tekanan darah.

3.      Zat Mirip- digitalis endogen
Kerja dari zat ini yaitu untuk meningkatkan kontraktilitas jantung serta menimbulkan konstriksi pembuluh darah dan menurunkan pengeluaran garam melalui urin, yang pada akhirnya dapat menimbulkan hipertensi kronik.

4.      Tekanan fisik pada pusat control kardiovaskular oleh suatu arteri di atasnya.
Dinyatakan bahwa dengan memindahkan sebuah lengkung besar arteri yang berdenyut menekan medulla jaringan otak, dapat menurunkan tekanan darah tinggi melalui sejumlah kecil operasi pada bedah syaraf.

Sementara itu, penyebab hipertensi sekunder dapat digolongkan menjadi empat kategori :
1.      Hipertensi kardovaskular
Umumnya berkaitan dengan peningkatan kronik resistensi perifel total yang disebabkan oleh pengerasan arteri (aterosklerosis).
2.      Hipertensi renal
Dalam hal ini dapat terjadi akibat dua gangguan ginjal, yaitu oklusi parsial arteri renalis atau penyakit jaringan ginjal itu sendiri.
a.       Lesi aterosklerotik yang menonjol ke dalam lumen arteri renalis atau kompresi eksterna; pembuluh oleh suatu tumor dapat mengurangi aliran darah

1 komentar:

  1. nice infooo ^_^
    ingin mengetahui lebih dalam kunjungi
    https://alvinexpress.wordpress.com/2016/02/18/tentang-hipertensi-esensial/

    BalasHapus