Perkenalan: ismki, ismki wil 3, pendpro
- Pembentukan IMKI
Ikatan Mahasiswa Kedokteran Indonesia (IMKI) merupakan organisasi
mahasiswa kedokteran berskala nasional yang pertama. Pada era pasca
1966, saat mahasiswa kembali ke kampus, tuntutan akan profesionalisme
dari lingkungan yang didominasi akan teknokrat semakin meningkat. Hal
itu mendorong mahasiswa kedokteran saat itu untuk membentuk suatu
wadah yang dapat menyatukan aspirasi mereka dalam rangka peningkatan
profesionalisme mahasiswa kedokteran. Selain itu, kepergian beberapa
mahasiswa UI (Biran Affandi, Razak, Azrul Azwar, Widiapati dan Ichsan
Utama) ke kongres ARMSA (Asian Regional Medical Students Association
atau sekarang bernama AMSA (Asian Medical Students Association) juga
turut menjadi pemicu untuk terbentuknya organisasi sejenis di
Indonesia. Akhirnya setelah dilakukan konsolidasi antar
fakultas-fakultas kedokteran, terbentuklah organisasi IMKI melalui
deklarasi Cimacan pada tahun 1969, dengan ketua terpilih Biran
Affandi. Pada awal pembentukannya, keanggotaan IMKI adalah keanggotaan
personal dan bukan keanggotaan senat mahasiswa.
Pada periode awal, kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh IMKI
antara lain adalah melakukan pertukaran mahasiswa kedokteran dengan
Jerman dan membina kerjasama dengan ARMSA. Salah satu hal yang perlu
dicatat adalah diselenggarakannya rapat kerja IMKI yang pertama di
Bali pada tahun 1970. Waktu itu, salah satu keputusan yang diambil
adalah menetapkan penyelenggaraan Munas I IMKI di Makassar pada tahun
1971 dengan Steering Committee Syafri Guricci dari Universitas
Hasanuddin.
Musyawarah Nasional IMKI
Munas IMKI di Makassar pada tahun 1971 dilaksanakan di sebuah pulau
tidak jauh dari kota Makasar bernama Pulau Kayangan. Waktu itu terjadi
persaingan cukup ketat antara delegasi dari UI (Fahmi Alatas, Hariman
Siregar, Umar Fahmi) delegasi dari UNDIP (Satoto), dan delegasi dari
USU (Aslim Sihotang) untuk menjadi ketua umum. Akhirnya terpilih Aslim
Sihotang sebagai ketua umum, Syafri Guricci sebagai wakil ketua dan
Hariman Siregar sebagai sekretaris. Disebabkan oleh hambatan jarak dan
komunikasi, pada periode ini peran sekretaris menjadi cukup dominan.
Mengikuti angin depolitisasi kampus, Hariman Siregar berhasil
menghimpun organisasi-organisasi pofesi sejenis (Ikatan Mahasiswa
Hukum, Ikatan Mahasiswa Teknik, dll) dalam suatu wadah guna
mengimbangi keberadaan dewan mahasiswa.
Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan IMKI pada periode ini antara
lain mengirim delegasi untuk menghadiri World University of Medical
Students di India pada tahun 1972 yaitu pertemuan mahasiswa kedokteran
seluruh dunia yang dihadiri delegasi dari berbagai negara. Peristiwa
Malari yang melibatkan Hariman Siregar yang tengah menjabat
fungsionaris IMKI menyebabkan vakumnya dewan mahasiswa yang disertai
kevakuman IMKI. Untuk mengembalikan arah kebijakan organisasi mahasiswa
yang sebelumnya telah terpotisir, Dirjen DIKTI megeluarkan konsep NKK
(Normalisasi Kebijakan Kampus). Salah satu perwujudan konsep tersebut
adalah pembentukan ISMS (Ikatan Senat Mahasiswa Sejenis). Konsep
tersebut menimbulkan banyak kontroversi di kalangan mahasiswa.
- Pembentukan ISMKI
Pemerintah melalui Dr. Abdul Gafur mencoba mengadakan pendekatan
kepada Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk ikut mendukung
penerapan konsep NKK dengan membentuk Ikatan Senat Mhasiswa Kedokteran
Indonesia. Respon yang pertama datang dari Senat Mahasiswa UNHAS. Pra
MUNAS ISMKI I dilaksanakan di Makasar yang diwarnai berbagai
pertentangan pendapat antarpeserta yang hadir. Pada awalnya sebagian
besar peserta menolak pembentukan ISMKI dan bersikeras untuk
mempertahankan IMKI. Akhirnya setelah dilakukan lobi-lobi dan pendekatan
disepakati akan dilaksanakan Munas ISMKI I di Makasar pada bulan
September 1981. ISMKI dideklarasikan di Makasar pada tanggal 20
September 1981.
Munas ISMKI I di Makasar berhasil membuat keputusan dan menetapkan :
1. AD/ART ISMKI
2. Garis-garis pokok kebijaksanaan ISMKI
3. Presidium ISMKI dan MPM (Majelis Pertimbangan Musyawarah)
4. BP Munas dan Sekjen ISMKI. Sekjen terpilih yaitu Faried dari UGM.
- Pendpro
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara. Mahasiswa, sebagai objek dari berjalannya sistem pendidikan
berhak untuk turut andil dalam proses pengembangan potensi yang ada
dan mengiringi berjalannya kebijakan sistem pendidikan dan profesi
seorang dokter
Untuk itu, Bidang pendidikan dan profesi sebagai bidang baru di ISMKI
berusaha untuk menjadi katalisator bagi peningkatan kualitas
mahasiswa kedokteran di Indonesia. Keadaan pendidikan dokter di
Indonesia yang terus mengalami perkembangan, menuntut bidang
pendidikan dan profesi bertanggung jawab pada tersampaikannya informasi.
Pendpro, singkatan dari Pendidikan dan Profesi, merupakan bidang
yang terdapat dalam struktur kepengursan Ikatan Senat Mahasiswa
Kedokteran Indonesia yang bergerak dalam hal pengembangan ilmu dan
pengetahuan mahasiswa kedokteran di bidang pendidikan dan keprofesian.
Pendpro bertanggungjawab memberikan informasi seluas-luasnya kepada
mahasiswa kedokteran mengenai pendidikan dan profesi dokter dengan
mewujudkan wadah sharing aktif sebagai sumber informasi dan komunikasi
serta memberikan percerdasan kepada mahasiswa kedokteran Indonesia
terhadap perjalanan profesi dokter dan update keprofesian dan keilmuan
terbaru di dunia kedokteran.
Dalam menjalankan tugasnya, Pendpro merangkul peran mahasiswa untuk
turut andil dalam penentuan kebijakan dalam pendidikan dan profesi
dokter dengan mewadahi aspirasi seluruh mahasiswa kedokteran Indonesia
dan menjembatani mahasiswa dengan stakeholders terkait.
Pendpro juga bertanggung jawab terhadap pengkajian isu - isu dan
permasalahan dalam bidang pendidikan dan profesi dokter di Indonesia
yang berpengaruh besar bagi kemajuan mahasiswa kedokteran.
Pendpro nasional juga menjadi wadah bagi pendpro wilayah dan institusi
seluruh Indonesia dalam pengembangan bidang dengan menjalin
koordinasi penuh dengan pendpro di 4 wilayah.
Diharapkan dengan adanya bidang pendidikan profesi ini dapat
menjadikan mahasiswa kedokteran Indonesia mampu bersaing dengan
mahasiswa dari negara maju lainnya.
4. Affairs: antar bidang, antar wilayah, institusi terkait
Mbak.iim: seperti yang tadi sudah dibilang sama faris, ada beberapa hal penting yang harus kita jadikan visi misi kita bersama
1. Pendpro bertanggungjawab memberikan informasi seluas-luasnya kepada
mahasiswa kedokteran mengenai pendidikan dan profesi dokter dengan
mewujudkan wadah sharing aktif sebagai sumber informasi dan komunikasi
mahasiswa dengan stakeholders terkait.
2. pendpro juga bertanggungjawab untuk meberikan pencerdasan kepada mahasiswa mengenai update keilmuan
3. karena keluarga ku disini sudah masuk kedalam kepengurusan wilayah,
maka bisa dikatakan bahwa smua adalah perwakilan nya mahasiswa
kedokteran di wilayah 3 dimana disini keluargaku punya kewajiban untuk
menyampaikan aspirasi dan menjembatani kepada stakeholder terkait
mungkin belum jauh2 jangkauannya :) bisa mungkin membina hubungan baik
dengan stakeholder local seperti dinas2 pendidikan lokal, dinkes
lokal, IDI-IDI lokal dll agar kita bisa sama2 membangun yang lebih
besar
4. tugas pendpro di wilayah adalah membimbing langsung setiap
institusi tidak terkecuali, meningkatkan pengetajuan mereka ttg
pendpro itu sendiri, serta menjadi wadah untuk bisa mengembangkan bidang
pednpro di BEM atau senat institusi agar, bidang pendpro tidak
hanya di nasional maupun wilayah, ttp justru dari lokal lah, pendpro
membawa bnyk manfaat bagi mahasiswa kedokteran di institusi :) nnti
bisa keluarga ku jabarkan untuk wilayah 3, apa kekuatan dan yang akan
pendpro wilayah 3 bawa demi kemajuan pendpro dan itu bisa di sharing
ke wilayah lainnya dan juga, yg terpenting adalah sinergisasi antara
nasional dan wilayah bahwa tidak ada penyekat diantara kita
5. Buku Putih ISMKI
6. Agenda Wilayah
7. Urgent requirements
Yang harus segera kita kerjakan adalah. membuat database insitusi dan membuat surveylance.
a. Database
Jadi saya akan membuat team untuk database ini... insyaallah cukup 3
orang. Jadi nanti team ini akan melengkapi data yang sudah ada karena
akan digunakan untuk kegiatan pendpro selama periode ini. Itung
itung juga buat periode selanjutnya
Team : Fiya, Tyas, dan Vika
b. Surveylance
Jadi kita nanti akan menyebar kuesioner ke institusi di wilayah 3 nah
isinya itu pertanyaan2 tentang keadaan kependproan di institusi
wilayah 3 contohnya spt... kurikulum yang digunakan... metode
belajar... student day... sistem poin kegiatan mahasiswa, kelompok
studi juga. jadi dari hasil survey itu kita bisa tahu kondisi di
institusi itu spt apa. shg kita bisa menetapkan langkah strategis
untuk kepengurusan kita
Tugas dari team
1 untuk sempurnakan draft
2 menyebar
3 merekap hasil
Team : Rizky, Rizki, Huda, Fajar, Yulia, Gazali
8. Agenda setting : netmeet rutin, evaluasi rutin
Netmeet dilakukan hari minggu pagi/siang karena kalau maam ada beberapa dari anggota tidak bisa karena satu dan lain hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar