Selasa, 10 Januari 2012

Pendidikan Profesi

Perkenalan: ismki, ismki wil 3, pendpro
-       Pembentukan IMKI
Ikatan Mahasiswa Kedokteran Indonesia (IMKI) merupakan organisasi mahasiswa kedokteran berskala nasional yang pertama. Pada era pasca 1966, saat mahasiswa kembali ke kampus, tuntutan akan profesionalisme dari lingkungan yang didominasi akan teknokrat semakin meningkat. Hal itu mendorong mahasiswa kedokteran saat itu untuk membentuk suatu wadah yang dapat menyatukan aspirasi mereka dalam rangka peningkatan profesionalisme mahasiswa kedokteran. Selain itu, kepergian beberapa mahasiswa UI (Biran Affandi, Razak, Azrul Azwar, Widiapati dan Ichsan Utama) ke kongres ARMSA (Asian Regional Medical Students Association atau sekarang bernama AMSA (Asian Medical Students Association) juga turut menjadi pemicu untuk terbentuknya organisasi sejenis di Indonesia. Akhirnya setelah dilakukan konsolidasi antar fakultas-fakultas kedokteran, terbentuklah organisasi IMKI melalui deklarasi Cimacan pada tahun 1969, dengan ketua terpilih Biran Affandi. Pada awal pembentukannya, keanggotaan IMKI adalah keanggotaan personal dan bukan keanggotaan senat mahasiswa.
Pada periode awal, kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh IMKI antara lain adalah melakukan pertukaran mahasiswa kedokteran dengan Jerman dan membina kerjasama dengan ARMSA. Salah satu hal yang perlu dicatat adalah diselenggarakannya rapat kerja IMKI yang pertama di Bali pada tahun 1970. Waktu itu, salah satu keputusan yang diambil adalah menetapkan penyelenggaraan Munas I IMKI di Makassar pada tahun 1971 dengan Steering Committee Syafri Guricci dari Universitas Hasanuddin.
Musyawarah Nasional IMKI
Munas IMKI di Makassar pada tahun 1971 dilaksanakan di sebuah pulau tidak jauh dari kota Makasar bernama Pulau Kayangan. Waktu itu terjadi persaingan cukup ketat antara delegasi dari UI (Fahmi Alatas, Hariman Siregar, Umar Fahmi) delegasi dari UNDIP (Satoto), dan delegasi dari USU (Aslim Sihotang) untuk menjadi ketua umum. Akhirnya terpilih Aslim Sihotang sebagai ketua umum, Syafri Guricci sebagai wakil ketua dan Hariman Siregar sebagai sekretaris. Disebabkan oleh hambatan jarak dan komunikasi, pada periode ini peran sekretaris menjadi cukup dominan. Mengikuti angin depolitisasi kampus, Hariman Siregar berhasil menghimpun organisasi-organisasi pofesi sejenis (Ikatan Mahasiswa Hukum, Ikatan Mahasiswa Teknik, dll) dalam suatu wadah guna mengimbangi keberadaan dewan mahasiswa.
Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan IMKI pada periode ini antara lain mengirim delegasi untuk menghadiri World University of Medical Students di India pada tahun 1972 yaitu pertemuan mahasiswa kedokteran seluruh dunia yang dihadiri delegasi dari berbagai negara. Peristiwa Malari yang melibatkan Hariman Siregar yang tengah menjabat fungsionaris IMKI menyebabkan vakumnya dewan mahasiswa yang disertai kevakuman IMKI. Untuk mengembalikan arah kebijakan organisasi  mahasiswa yang sebelumnya telah terpotisir, Dirjen DIKTI megeluarkan konsep NKK (Normalisasi Kebijakan Kampus). Salah satu perwujudan konsep tersebut adalah pembentukan ISMS (Ikatan Senat Mahasiswa Sejenis). Konsep tersebut menimbulkan banyak kontroversi di kalangan mahasiswa.
-       Pembentukan ISMKI
Pemerintah melalui Dr. Abdul Gafur mencoba mengadakan pendekatan kepada Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran untuk ikut mendukung penerapan konsep NKK dengan membentuk Ikatan Senat Mhasiswa Kedokteran Indonesia. Respon yang pertama datang dari Senat Mahasiswa UNHAS. Pra MUNAS ISMKI I dilaksanakan di Makasar yang diwarnai berbagai pertentangan pendapat antarpeserta yang hadir. Pada awalnya sebagian besar peserta menolak pembentukan ISMKI dan bersikeras untuk mempertahankan IMKI. Akhirnya setelah dilakukan lobi-lobi dan pendekatan disepakati akan dilaksanakan Munas ISMKI I di Makasar pada bulan September 1981. ISMKI dideklarasikan di Makasar pada tanggal 20 September 1981.
Munas ISMKI I di Makasar berhasil membuat keputusan dan menetapkan :
1. AD/ART ISMKI
2. Garis-garis pokok kebijaksanaan ISMKI
3. Presidium ISMKI dan MPM (Majelis Pertimbangan Musyawarah)
4. BP Munas dan Sekjen ISMKI. Sekjen terpilih yaitu Faried dari UGM.
-       Pendpro
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Mahasiswa, sebagai objek dari berjalannya sistem pendidikan berhak untuk turut andil dalam proses pengembangan potensi yang ada dan mengiringi berjalannya kebijakan sistem pendidikan dan profesi seorang dokter
Untuk itu, Bidang pendidikan dan profesi sebagai bidang baru di ISMKI  berusaha untuk menjadi katalisator bagi peningkatan kualitas mahasiswa kedokteran di Indonesia. Keadaan pendidikan dokter di Indonesia yang terus mengalami perkembangan, menuntut bidang pendidikan dan profesi bertanggung jawab pada tersampaikannya informasi.
Pendpro, singkatan  dari Pendidikan dan Profesi, merupakan bidang yang terdapat dalam struktur kepengursan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia yang bergerak dalam hal pengembangan ilmu dan pengetahuan mahasiswa kedokteran di bidang pendidikan dan keprofesian.
Pendpro bertanggungjawab memberikan informasi seluas-luasnya kepada mahasiswa kedokteran mengenai pendidikan dan profesi dokter dengan mewujudkan wadah sharing aktif sebagai sumber informasi dan komunikasi serta memberikan percerdasan kepada mahasiswa kedokteran Indonesia terhadap perjalanan profesi dokter dan update keprofesian dan keilmuan terbaru di dunia kedokteran.
Dalam menjalankan tugasnya, Pendpro merangkul peran mahasiswa untuk turut andil dalam penentuan kebijakan dalam pendidikan dan profesi dokter dengan mewadahi aspirasi seluruh mahasiswa kedokteran Indonesia dan menjembatani mahasiswa dengan stakeholders terkait.
Pendpro juga bertanggung jawab terhadap pengkajian isu - isu dan permasalahan dalam bidang pendidikan dan profesi dokter di Indonesia yang berpengaruh besar bagi kemajuan mahasiswa kedokteran.
Pendpro nasional juga menjadi wadah bagi pendpro wilayah dan institusi seluruh Indonesia dalam pengembangan bidang dengan menjalin koordinasi penuh dengan pendpro di 4 wilayah.
Diharapkan dengan adanya bidang pendidikan profesi ini dapat menjadikan mahasiswa kedokteran Indonesia mampu bersaing dengan mahasiswa dari negara maju lainnya.

4.    Affairs: antar bidang, antar wilayah, institusi terkait
Mbak.iim: seperti yang tadi sudah dibilang sama faris, ada beberapa hal penting yang harus kita jadikan visi misi kita bersama
1. Pendpro bertanggungjawab memberikan informasi seluas-luasnya kepada mahasiswa kedokteran mengenai pendidikan dan profesi dokter dengan mewujudkan wadah sharing aktif sebagai sumber informasi dan komunikasi mahasiswa dengan stakeholders terkait.
2. pendpro juga bertanggungjawab untuk meberikan pencerdasan kepada mahasiswa mengenai update keilmuan
3. karena keluarga ku disini sudah masuk kedalam kepengurusan wilayah, maka bisa dikatakan bahwa smua adalah perwakilan nya mahasiswa kedokteran di wilayah 3 dimana disini keluargaku punya kewajiban untuk menyampaikan aspirasi dan menjembatani kepada stakeholder terkait mungkin belum jauh2 jangkauannya :) bisa mungkin membina hubungan baik dengan stakeholder local seperti dinas2 pendidikan lokal, dinkes lokal, IDI-IDI lokal dll agar kita bisa sama2 membangun yang lebih besar
4. tugas pendpro di wilayah adalah membimbing langsung setiap institusi tidak terkecuali, meningkatkan pengetajuan mereka ttg pendpro itu sendiri, serta menjadi wadah untuk bisa mengembangkan bidang pednpro di BEM atau senat institusi agar, bidang pendpro tidak hanya di nasional maupun wilayah, ttp justru dari lokal lah, pendpro membawa bnyk manfaat bagi mahasiswa kedokteran di institusi :) nnti bisa keluarga ku jabarkan untuk wilayah 3, apa kekuatan dan yang akan pendpro wilayah 3 bawa demi kemajuan pendpro dan itu bisa di sharing ke wilayah lainnya dan juga, yg terpenting adalah sinergisasi antara nasional dan wilayah bahwa tidak ada penyekat diantara kita
5.    Buku Putih ISMKI
6.    Agenda Wilayah
7.    Urgent requirements
Yang harus segera kita kerjakan adalah. membuat database insitusi dan membuat surveylance.
a.    Database
Jadi saya akan membuat team untuk database ini... insyaallah cukup 3 orang. Jadi nanti team ini akan melengkapi data yang sudah ada karena akan digunakan untuk kegiatan pendpro selama periode ini. Itung itung juga buat periode selanjutnya
Team : Fiya, Tyas, dan Vika
b.    Surveylance
Jadi kita nanti akan menyebar kuesioner ke institusi di wilayah 3 nah isinya itu pertanyaan2 tentang keadaan kependproan di institusi wilayah 3  contohnya spt... kurikulum yang digunakan... metode belajar... student day... sistem poin kegiatan mahasiswa, kelompok studi juga. jadi dari hasil survey itu kita bisa tahu kondisi di institusi itu spt apa. shg kita bisa menetapkan langkah strategis untuk kepengurusan kita
Tugas dari team
1 untuk sempurnakan draft
2 menyebar
3 merekap hasil
Team : Rizky, Rizki, Huda, Fajar, Yulia, Gazali
8.    Agenda setting : netmeet rutin, evaluasi rutin
Netmeet dilakukan hari minggu pagi/siang karena kalau maam ada beberapa dari anggota tidak bisa karena satu dan lain hal.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar