By : ISMKMI
Menteri Kesehatan Republik Indonesia non aktif dr. Endang Rahayu
Sedyaningsih, MPH, DR.PH lahir 57 tahun lalu di Jakarta pada 1 Februari
1955. Beliau memperoleh gelar sarjana pada tahun 1979 adalah lulusan
dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Selepas bergelar dokter,
Bu Endang melanjutkan pendidikan dengan spesialisasi Kesehatan
Masyarakat pada Harvard School of Public Health di Boston Amerika
Serikat dan lulus tahun 1992. Program doktor pun dambil dari kampus dan
bidang yang sama sehingga meraih gelar Dr.PH pada tahun 1997.
Karir beliau diawali dengan menjadi dokter di Rumah Sakit Pertamina
Jakarta pada tahun 1979 – 1980. Tiga tahun berikutnya, 1980-1983 Bu
Endang mengabdikan diri sebagai Kepala Puskesmas di desa terpencil
Waipare, Nusa Tenggara Timur. ”Waktu itu belum ada listrik, tapi karena
suka baca tetap membaca buku dalam keadaan gelap, sampai mata pedas,”
kata Bu Endang saat mengadakan kunjungan ke Waipare setelah menjadi
menteri. Semasa di Waipare, beliau juga seringkali tidak dibayar dengan
uang, tapi dengan hasil bumi, ikan, telur atau ayam. “Jadi kami tidak
pernah kekurangan makan,” kata beliau di hadapan mantan mitra kerjanya
semasa bekerja di puskesmas dan penduduk sekitar puskesmas saat
kunjungan itu.
Masa-masa di Waipare bagi Bu Endang bukanlah masa yang mudah. Beliau
harus menjangkau desa-desa di wilayah kerja puskesmas yang jaraknya
jauh. Kehidupan sulit pun dijalaninya. “Saya sedang punya bayi. Air
sulit sekali, jadi kami minum dari tampungan air hujan. Bahkan pernah
juga minum air dari gedebong pisang, rasanya sepat,” kata ibu dari tiga
anak itu. Namun orang-orang kampung Waipare yang baik-baik membuatnya
tinggal di wilayah tersebut selama tiga tahun bertugas. “Walaupun saya
sudah jadi menteri dan sekarang tinggal jauh dari sini tapi saya masih
orang Sikka, hati saya tetap ada di Sikka,” katanya. Beliaupun dianggap
sebagai Putri Sikka kelahiran Jawa oleh masyarakat Waipare.
Tahun 1983, Bu Endang kembali ke Jakarta untuk ditempatkan sebagai
pegawai Dinas Kesehatan Provinsi DKI. Tugas tersebut berlangsung 14
tahun diantara kantor, puskesmas, rumah sakit, pasien dan buku. Bu
Endang memang penggemar membaca buku. Diantara bekerja di Dinas
Kesehatan DKI inilah beliau terbang ke negeri Paman Sam untuk
melanjutkan program Magister dan sekaligus menuntaskan program doktoral.
Selesai mendapat gelar Dr.PH, pada tahun 1997, beliau bergabung
dengan Badan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan
Litbangkes) Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Beliau bekerja
sebagai peneliti di Pusat Penelitian Pengendalian dan Pengembangan
Program Penyakit , NIHRD untuk lebih dari satu dekade. Beliau pun
berkarir di luar Indonesia dengan menjabat sebagai penasihat teknis pada
Departemen Penyebaran Penyakit dan Respons di kantor pusar WHO di
Geneva, Swiss, tahun 1997-2006.
Sekembalinya ke Indonesia, beliau berkarir di Kementerian Kesehatan
dan dipercaya sebagai Koordinator Riset Avian Influensa. Karirnya di
bidang penelitian sempat cemerlang setelah ditunjuk mantan Menkes Bu
Siti Fadilah Supari menjadi Kepala Puslitbang Biomedis dan Farmasi pada
26 Januari 2007 setelah sebelumnya hanya menjadi Peneliti Madya. Tapi
oleh Ibu Siti Fadilah Supari juga, jabatannya sebagai Kepala Puslitbang
Biomedis dan Farmasi dicopot dan ia turun lagi menjadi peneliti Madya
pada 24 Juli 2008. Namun akhirnya naik lagi menjadi Peneliti Utama pada
Puslitbang Biro Medis dan Farmasi pada 1 Agustus 2008.
Pada 22 Oktober 2009, secara mengagetkan publik, beliau diangkat
sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono dan bergabung dengan Kabinet Indonesia Bersatu jilid
Dua. Tidak hanya mengagetkan karena nama beliau muncul kurang dari 24
jam sebelum pengumuman kabinet tapi juga beliau hanya seorang Peneliti
Utama di Kemenkes yang kemudian ditunjuk sebagai menjadi Menteri
Kesehatan menggantikan mantan bosnya Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP
(K).
Namun dokter yang ahli di bidang kesehatan masyarakat ini mampu
menunjukkan ke publik bahwa beliau brilian sebagai seorang Menteri
Kesahatan. Semasa jabatan yang hanya dalam hitungan singkat yaitu 2,5
tahun, beliau sudah mempunyai banyak karya.
Berikut beberapa karya brilian Bu Endang selama menjadi Menteri Kesehatan, seperti dikutip dari berbagai sumber :
JAMPERSAL. Pada masa jabatannya Bu Endang telah berhasil
memberlakukan Jampersal (jaminan persalinan) yang membuat ibu melahirkan
dari keluarga tak mampu bisa bersalin gratis dengan imbalan mau ikut
KB.
PP ASI EKSKLUSIF. Bu Endang mewajibkan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
eksklusif yang dikuatkan dalam Peraturan Pemerintah, melarang iklan dan
tenaga medis menyebarkan pemberian susu formula, mewajibkan perkantoran
untuk membuat ruang menyusui.
FOKUS FLU BURUNG. Wabah flu burung memang tidak dapat di prediksi di
Indonesia, terkadang surut atau malah sebaliknya. Karenanya saat masih
menjabat sebagai Menkes, beliau fokus pada masalah penyakit flu burung
yang sewaktu-waktu bisa mewabah lagi di Indonesia.Tenaga medis baik di
rumah sakit, bandara maupun pelabuhan dilatih untuk bisa menangani kasus
flu burung. Rumah sakit utama di daerah kini juga sudah memiliki ruang
isolasi flu burung.
PENCAPAIAN MDG’s. Tak hanya itu, Bu Endang Rahayu Sedyaningsih juga
tetap concern terhadap penyakit dasar seperti Demam Berdarah Dengue
(DBD), Malaria, kaki gajah, agar Indonesia bisa mencapai target MDG’s.
Begitu juga dengan penyakit HIV AIDS dan penyakit-penyakit tidak menular
seperti kanker atau penyakit langka Guillain barre syndrome (GBS)
mendapat bantuan untuk pengobatan gratis atau dengan subsidi. Beliau
juga telah membangun rumah sakit pertama yang khusus melayani pasien
yang kurang mampu dan meningkatkan kesehatan masyarakat untuk
mempercepat pencapaian target tujuan pembangunan millennium (MDGs).
RESOLUSI VIRUS. Di forum internasional, Bu Endang berhasil membuat
angota WHO menyepakati resolusi virus sharing yang diperjuangkan
Indonesia sejak 2007. Dalam sidang WHO yang berlangsung 16 Mei 2011 itu,
negara-negara anggota WHO telah menetapkan kerangka kerjasama
multilateral dalam mekanisme virus sharing, akses pada vaksin dan
manfaat lainnya.
PEDULI KESEHATAN ANAK. Beliau juga sangat concern pada kesehatan
anak. Ketika Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon berinisiatif
mengembangkan Scaling Up Nutrition (SUN) yaitu akselerasi
perbaikan gizi, Bu Endang menerapkan program 1000 hari pertama kehidupan
bagi negeri yang dicanangkan pada Hari Gizi dan Makanan 25 Januari
2012 lalu. Mungkin diantara program beliau yang belum tercapai namun
sangat ingin dicapai adalah Pengesahan RPP Tembakau. Di tengah
perdebatan RPP Tembakau, beliau tetap gigih melakukan sosialisasi
Undang-undang Kesehatan dan RPP Tembakau. “RPP adalah untuk melindungi
perempuan, ibu hamil, dan anak-anak dari dampak negatif rokok, bukan
untuk melarang menaanam tembakau” geram Bu Endang saat itu. Beliau pun
menegaskan bahwa petani tembakau sama sekali tidak akan dirugikan dan
tidak akan terancam secara perekonomian dengan disahkannya RPP Tembakau.
Meski belum tuntas, perjuangan beliau untuk pengendalian tembakau di
negeri ini patut diacungi dua jempol.
Perjuangan Bu Endang untuk kesehatan masyarakat sebagai menteri
diakhirinya pada 26 April 2012 dengan mengajukan pengunduran diri secara
lisan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat presiden dan ibu
negara membezuk beliau di RSCM. Pengunduran diri tersebut seiring dengan
semakin menurunnya kondisi kesehatan beliau akibat Kanker Paru yang
terdeteksi sejak Oktober 2010.
Seakan menegaskan pengunduran diri tersebut, beliau dipanggil ke
pangkuan Illahi pada pukul 11.41 WIB tanggal 2 Mei 2012. Bu Menkes
Endang Rahayu Sedyaningsih yang gigih dan bersahaja telah berpulang.
Jasa dan pengabdian beliau tak akan pudar di hati bangsa. Ada
generasi-generasi cerdas yang siap meneruskan harapan dan cita-cita
mulia beliau, merekalah generasi pelajar dan mahasiswa saat ini.
Jumat, 25 Mei 2012
Kompetisi Essay HPEQ Student:
Halo teman teman mahasiswa kesehatan,
Memasuki tahun 2012, mahasiswa dari 7 program studi kesehatan yang diwakili oleh Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA), Asian Medical Students’ Association (AMSA), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia (ILMIKI), Himpunan Mahasiswa Diploma III Keperawatan (HIMADIKA), Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia (PSMKGI), Ikatan Mahasiswa Kebidanan (IMABI), Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI), Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI), dan Ikatan Lembaga Mahasiswa Gizi Indonesia (ILMAGI) kembali mengadakan kegiatan-kegiatan untuk mendukung keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan keputusan demi meningkatkan kualitas pendidikan dan menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam advokasi mahasiswa ilmu kesehatan Indonesia dalam bidang pendidikan ilmu kesehatan. Untuk menjaring ide-ide segar mahasiswa dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi ilmu kesehatan dan menumbuhkan kebiasaan yang baik dalam penyaluran pendapat, HPEQ Student yang merupakan program kerja nasional untuk mahasiswa pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia kembali mengadakan kompetisi essay berhadiah tiket untuk mengikuti 3rd HPEQ International Conference yang akan diselenggarakan dengan konsep baru. Selain itu, seperti tahun sebelumnya, para pemenang juga memiliki kesempatan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan mahasiswa di HPEQ Student serta kesempatan untuk memuat tulisannya dalam media-media HPEQ Student.
Kali ini HPEQ Student kembali mengadakan kompetisi essay. Ada tiga tema yang diambil dalam kompetisi ini yaitu:
* Peran mahasiswa dalam akreditasi pada institusi pendidikan
Berdasarkan UU RI no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 6 “Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.” Sedangkan berdasarkan UU RI no 20 tahun 2003, pasal 8 “Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi”. Dari dua pasal di tersebut, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang merupakan bagian dari masyarakat, wajib dan berhak ikut serta dalam penentuan kebijakan sistem pendidikan. Akreditasi merupakan salah satu bentuk pengawasan terhadap kualitas pendidikan di tiap institusi pendidikan. Untuk itu berdasarkan dua pasal UU di atas mahasiswa memiliki peranan terhadap akreditasi, namun bagaimana seharusnya pelaksanaan akreditasi di tiap institusi serta peranan mahasiswa didalamnya selama ini? Apakah mahasiswa sudah dilibatkan dalam proses akreditasi? Dan bagaimana seharusnya bentuk dan peranan mahasiswa di tiap institusi?
* Standar kompetensi masing masing profesi
Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002 kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. namun untuk saat ini kompetensi profesi kesehatan masih belum jelas penerapannya, sedangkan standar kompetensi tenaga kesehatan sangat penting untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional. Kompetensi profesi seperti apa yang dapat memberikan hasil tersebut? Bagaimana seharusnya standar sebuah profesi dalam pencapaian kesehatan? Dan apakah kompetensi profesi sudah menjawab masalah masalah kesehatan di Indonesia?
* Uji kompetensi masing masing profesi.
Uji kompetensi profesi menurut Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) 2011 adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi. Masing-masing profesi memiliki uji kompetensi masing-masing yang berbeda satu dengan yang lain sesuai dengan kompetensi dari profesi tersebut. Lalu bagaimana uji kompetensi di masing-masing profesi untuk saat ini? Apakah sudah dapat menguji kompetensi dari suatu profesi tersebut? Apakah uji kompetensi ini dapat memjamin terciptanya standart kompetensi yang dimiliki suatu profesi? Bagaimana pelaksanaan dari uji kompetensi di masing-masing institusi?
Persyaratan umum:
* Mahasiswa Kesehatan Seluruh Indonesia baik jenjang S1 maupun D3.
* Essay yang dikirim merupakan karya perorangan dan bukan karya kelompok.
* Essay belum pernah dilombakan atau dimuat diberbagai media cetak, media elektronik atau majalah dan bukan merupakan karya dari hasil copy atau plagiat.
* Peserta hanya diperbolehkan mengirim satu judul essay.
* Menyertakan identitas diri seperti nama, alamat tinggal, email, no hp, prodi, univ dalam bentuk pdf yang diberi nama file indentitas.
* Menyertakan scan copy KTM (kartu tanda mahasiswa), surat keterangan dari pihak kampus dan BEM/HIMA.
Persyaratan Essay:
* Essay ditulis dalam bentuk .pdf, nama lengkap sebagai nama file
* Essay dibuat dalam bahasa Indonesia.
* Memuat minimal 3 referensi.
* Jumlah kata maksimal 700 kata.
* Huruf mengunakan Times New Roman dengan ukuran 12 dan spasi 1,5.
* Essay lomba dan identitas diri dikirimkan ke email student.hpeqconference@gmail.com. dengan subjek : “Kompetisi Essay”. Identitas ditulis dengan format nama lengkap – universitas – fakultas – no. handphone – angkatan – email
* Lomba dilaksanakan mulai tanggal 1 – 31 mei 2012
* Pengiriman Paling Lambat pada tanggal 31 Mei 2012 pukul 23.59.
Hadiah:
* 5 Essay terbaik mendapatkan kursi di 3rd HPEQ International Conference
* 20 Essay terbaik mendapatkan piagam dan publikasi oleh HPEQ Student
Pengumuman Pemenang:
* Sebelum pemenang diumumkan, essay yang masuk akan dinilai oleh juri.
* Pengumuman akan diumumkan pada bulan Juni 2012 melalui web resmi HPEQ student
* Pemenang ditentukan berdasarkan penilaian juri dan tidak bisa diganggu gugat.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi student.hpeqconference@gmail.com
Selamat Berpartisipasi,
Together we can,
Regards,
Rahasia Tampil Menawan di Karpet Merah
Banyak upaya untuk membuat penampilan di karpet merah terlihat serbasempurna dari segala arah dalam terpaan cahaya superterang.
Di karpet merah, para selebriti terlihat "hanya" perlu tampil cantik, tebar senyum, lambai tangan, sedikit bicara jika dipanggil oleh pembawa acara, dan tebar salam kepada sesama selebriti. Seperti pekerjaan mudah.
Dengan tampil di karpet merah seperti apa adanya para selebriti di tayangan televisi, mudah untuk orang kebanyakan berpikir, "Apa susahnya? Tinggal pilih baju bagus di toko desainer, sewa, pakai make up, benahi rambut, selesai. Toh, 'dari sananya' si artis sudah cantik."
Ingin membagi rahasia yang harus dilewati para artis di karpet merah supaya tampil serbasempurna, supermodel yang selalu ingin berbagi dengan masyarakat, Heidi Klum, menyiapkan tayangan di balik penampilannya di Golden Globe Awards (GGA) 2012 yang dilangsungkan pada hari Minggu, (15/1/2012) di Los Angeles.
Video yang dibuat dan ditayangkan Aol itu memperlihatkan bagaimana sebuah tim bekerja untuk membuat artis (setidaknya dalam hal ini Klum) terlihat serbasempurna di karpet merah.
Tim tersebut terdiri dari direktur kreatif (Klum memilih bekerja sama dengan Calvin Klein untuk GGA 2012), kepala penata rambut, dan penata rias hanya untuk fitting awal.
Dalam video tersebut Klum yang juga adalah penggagas acara reality show untuk desainer pemula, Runway Project, sedang dalam acara ukur busana bersama Francisco Costa, direktur kreatif Calvin Klein.
Di tayangan tersebut, Klum mengatakan, "Orang-orang berpikir saat artis tampil di karpet merah, mereka hanya perlu mengenakan pakaian, dan sudah. Padahal, ada banyak upaya untuk tampil seperti itu."
Terlihat sang penata gaya mencoba melihat dan mengoreksi penampilan Klum yang ingin terlihat "superseksi dengan siluet elegan".
Bahkan Costa mencoba beberapa warna dan jenis bahan yang mirip pada kulit Klum untuk memastikan warna yang dipilih sempurna.
Klum berdiri di bawah terpaan cahaya sangat terang dari berbagai arah sambil diamati dari segala arah oleh "tim suksesnya".
Sambil mencocokkan kain dan jenis yang tepat untuk penampilannya, di tayangan tersebut terlihat tim kecantikan memberikan saran untuk riasan dan rambut Klum berkait dengan warna busana dan aksesori yang dikenakan Klum.
Para artis dituntut untuk tampil sempurna saat menghadiri karpet merah, karena mereka seakan berada di bawah mikroskop. Setiap penampilan yang salah akan tampil di media. Cercaan dan kritik siap menanti mereka yang salah bergaya.
Tampil dengan gaya yang serupa atau dinilai terlalu "aman" alias membosankan pun dikritik. Apalagi mereka yang mencoba keluar dari kotak gaya tren dan terlihat asing, lebih parah lagi kritikannya.
Tak heran, mereka harus mencoba dan berusaha tampil sempurna. Tak ayal pula, gaya para artis ini bisa menjadi pengaruh tren di kemudian hari. Jika mereka terlihat sempurna di karpet merah, mereka akan memengaruhi gaya para fansnya. Ini bisa menjadi daya tarik pasar, yang artinya demand dari pasar, membuat para penata gaya harus mengikuti pula.
Di penampilan karpet merah, banyak orang yang bergantung pada total look tersebut. Semua tim yang tergabung, terutama desainer, akan berharap si artis terlihat sempurna dalam rancangan dan riasan yang dikenakan. Karena saat karpet merah itu juga menjadi semacam ajang untuk promosi produk dan nama-nama orang yang berkait dalam penampilan sempurna si artis. Karena di karpet merah, pertanyaan tersering adalah "Anda mengenakan rancangan siapa? Siapa yang menata rambut dan riasan?"
Di karpet merah, para selebriti terlihat "hanya" perlu tampil cantik, tebar senyum, lambai tangan, sedikit bicara jika dipanggil oleh pembawa acara, dan tebar salam kepada sesama selebriti. Seperti pekerjaan mudah.
Dengan tampil di karpet merah seperti apa adanya para selebriti di tayangan televisi, mudah untuk orang kebanyakan berpikir, "Apa susahnya? Tinggal pilih baju bagus di toko desainer, sewa, pakai make up, benahi rambut, selesai. Toh, 'dari sananya' si artis sudah cantik."
Ingin membagi rahasia yang harus dilewati para artis di karpet merah supaya tampil serbasempurna, supermodel yang selalu ingin berbagi dengan masyarakat, Heidi Klum, menyiapkan tayangan di balik penampilannya di Golden Globe Awards (GGA) 2012 yang dilangsungkan pada hari Minggu, (15/1/2012) di Los Angeles.
Video yang dibuat dan ditayangkan Aol itu memperlihatkan bagaimana sebuah tim bekerja untuk membuat artis (setidaknya dalam hal ini Klum) terlihat serbasempurna di karpet merah.
Tim tersebut terdiri dari direktur kreatif (Klum memilih bekerja sama dengan Calvin Klein untuk GGA 2012), kepala penata rambut, dan penata rias hanya untuk fitting awal.
Dalam video tersebut Klum yang juga adalah penggagas acara reality show untuk desainer pemula, Runway Project, sedang dalam acara ukur busana bersama Francisco Costa, direktur kreatif Calvin Klein.
Di tayangan tersebut, Klum mengatakan, "Orang-orang berpikir saat artis tampil di karpet merah, mereka hanya perlu mengenakan pakaian, dan sudah. Padahal, ada banyak upaya untuk tampil seperti itu."
Terlihat sang penata gaya mencoba melihat dan mengoreksi penampilan Klum yang ingin terlihat "superseksi dengan siluet elegan".
Bahkan Costa mencoba beberapa warna dan jenis bahan yang mirip pada kulit Klum untuk memastikan warna yang dipilih sempurna.
Klum berdiri di bawah terpaan cahaya sangat terang dari berbagai arah sambil diamati dari segala arah oleh "tim suksesnya".
Sambil mencocokkan kain dan jenis yang tepat untuk penampilannya, di tayangan tersebut terlihat tim kecantikan memberikan saran untuk riasan dan rambut Klum berkait dengan warna busana dan aksesori yang dikenakan Klum.
Para artis dituntut untuk tampil sempurna saat menghadiri karpet merah, karena mereka seakan berada di bawah mikroskop. Setiap penampilan yang salah akan tampil di media. Cercaan dan kritik siap menanti mereka yang salah bergaya.
Tampil dengan gaya yang serupa atau dinilai terlalu "aman" alias membosankan pun dikritik. Apalagi mereka yang mencoba keluar dari kotak gaya tren dan terlihat asing, lebih parah lagi kritikannya.
Tak heran, mereka harus mencoba dan berusaha tampil sempurna. Tak ayal pula, gaya para artis ini bisa menjadi pengaruh tren di kemudian hari. Jika mereka terlihat sempurna di karpet merah, mereka akan memengaruhi gaya para fansnya. Ini bisa menjadi daya tarik pasar, yang artinya demand dari pasar, membuat para penata gaya harus mengikuti pula.
Di penampilan karpet merah, banyak orang yang bergantung pada total look tersebut. Semua tim yang tergabung, terutama desainer, akan berharap si artis terlihat sempurna dalam rancangan dan riasan yang dikenakan. Karena saat karpet merah itu juga menjadi semacam ajang untuk promosi produk dan nama-nama orang yang berkait dalam penampilan sempurna si artis. Karena di karpet merah, pertanyaan tersering adalah "Anda mengenakan rancangan siapa? Siapa yang menata rambut dan riasan?"
Penulis: Nadia Felicia
Jangan hanya dilihat dari arti kelnya, tapi makna dan pelajaran yang dapat kita ambil darinya.
Jangan hanya dilihat dari arti kelnya, tapi makna dan pelajaran yang dapat kita ambil darinya.
Kamis, 24 Mei 2012
Menyambung Mau di Akhir Setiap Bab
Bagi Izzudin bin Abdissalam, hidup adalah persambungan kemauan. Tidak boleh berhenti. Jangan sampai terputus. Ulama besar abad keenam hijriyah itu adalah lelaki yang tegak berdiri melawan pasukan Mongol dan Salib, dengan meluruskan sikap para penguasa dan menggerakkan semangat kaum Muslimin untuk berkorban. Ia pun digelari 'penguasa para ulama'.
Menyambung kemauan, ia terapkan bahkan di tradisinya dalam membaca dan mendengar bacaan. Bila ia sibuk, ada orang kepercayaannya yang membacakan buku. Halaman demi halaman. Persambungan kemauan itu ia teguhkan, dengan cara tidak mau berhenti pada akhir bab tertentu, dari buku itu. Bila suatu bab telah selesai ia baca atau dibacakan, maka ia akan menambah sedikit dari bab baru berikutnya, meski hanya beberapa baris kalimat.
Ketika ditanya tentang kebiasaan itu, ia berkata," Aku tidak ingin menjadi orang yang kemauannya berhenti di akhir suatu urusan."
Sepertinya ini hanya soal membaca buku. Bukan. Bagi Izzudin, itu adalah simbol kemauan yang tak boleh berhenti. Dan begitulah kita harus membaca perjalanan hidup ini. Dengan perspektif kemauanyang tak tak redup di persimpangan peristiwa. Di akhir setiap bab dari halaman kehidupan kita.
Maka tak ada salahnya kita melihat lagi, siapa diri kita. Tak ada jeleknya kita membaca lagi, apa yang kita mau. Meski sudah sampai di sini kita melaju.
Ada baiknya sesekali kita berkaca ulang. Menimbang kembali apa yang sedari dulu kita mau, apakah kini sudah terjadi. Atau apa yang kita mau di masa mendatang, bagaimanakah cara kita membuatnya nyata. Maka semua diawali dari seperti apa definisi kemauan kita.
Tidak mudah mendefinisikan apa yang kita mau. Sebab, itu dipengaruhi oleh banyak faktor. Pengetahuan kita tentang apa yang kita mau, lingkungan yang mengelilingi kita, gangguan dan hambahatan yang menghalangi kita, serta mentalitas kita sendiri dalam menghadapi itu semua. Semua itu akan sangat mempengaruhi bagaimana kita memilih untuk menjadi apa.
Mendefinisikan apa yang kita mau artinya menjelaskan kepada diri kita apa yang sesungguhnya ingin kita capai. Ini bisa sebuah profesi, atau prestasi di luar profesi, pencapaian yang prasastif, atau bahkan sesuatu yang akhirnya kita jalani secara rutin dan berulang-ulang. Bisa juga sebuah definisi paling dekat tentang siapa sesungguhnya kita. Apa yang kita bisa, apa keahlian kita. Bahkan apa sebutan utama tentang diri kita, yang akan kita tuangkan di halaman sejarah hidup kita.
Seringkali, memang, definisi kemauan kita tersimbolisasi pada prjalanan akademis kita. Lalu apa profesi kita. Tapi itu bukan keniscayaan. Sebab mendefinisikan apa yang kita mau tidak semata tentang perjalanan linear hidup kita. Maka kita menyaksikan, begitu banyak orang yang menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam jenjang pendidikan tertentu, tetapi sesudah itu ia menekuni profesi yang sama sekali tak ada kaitannya dengan jalur akademis itu. Atau kita mendapati orang-orang yang diujung kelelahannya mendalami suatu ilmu dalam jangka waktu yang lama, ia justru beralih profesi di luar keilmuannya. Tentu banyak juga orang serasi, yang mendapat karunia keselarasan : ilmunya dalah bidang pekerjaannya, pekerjaannya adalah bidang ilmunya. Dunia selalu menyediakan bermacam-macam keadaan.
Apa yang kita mau tidak diukur dari jenisnya. Sebab setiap kita ditumbuhkan oleh Allah dengan rasa suka pada sesuatu yang berbeda-beda. Diberikan kecenderungan untuk menyukai pekerjaan berbeda. Di antara kita ada yang memilih menjadi guru sebagai pembuktian kemauannya, bergelar atau tidak, formal atau informal, yang tidak saja membagi ilmu, tapi juga membimbing dengan cinta. Ada yang menyukai bisnis, mencari rezeki tidak semata untuk yang wajib dinafkahi, tapi juga untuk menghidupkan denyut ekonomi orang lain.
Di antara kita ada yang mencintai kreativitas sebagai poros utama kemauannya, ilmunya, profesinya, dan pengabdiannya. Dari sana lahir ekonomi, pemberdayaan, seni, dan kelembutan budi. Di antara kita ada yang mencintai penemuan, menciptakan hal baru yang spesifik dalam berbagai bidang. Lantas lahir berbagai alat-alat kemudahan, sarana manfaat, pengubah harapan hidup menjadi lebih baik. Bersama itu tentu ada juga diantara kita orang-orang biasa yang melakukan hal-hal biasa, tetapi punya efek luar biasa, atau menjadi penyebab hal lain yang luar biasa. Mereka tahu apa yang mereka mau. Mereka tahu bagaimana berarti.
Kemauan itu yang memberi kita daya dorong, dari dasar diri. Memberi kita rasa ingin, yang terus menerus ada. Tapi kemantapan yang kokoh pada akhirnya yang membuatnya mewujud dengan izin Allah. Kemantapan itulah yang memberi kita daya tahan, keseimbangan, dan mengiringi pasang surut sepanjang hari- hari kita membuktikan kemauan. Menghibur kita di saat lemah. Seperti kata Ibnul Jauzi, "Sesungguhnya kemauan itu kadang meredup di sebagian waktu. Disebabkan rasa lemah atau malas. Atau tunduk pada bisikan syetan. Atau dikendalikan oleh nafsu, atau sisi jiwa yang penyuruh kepada keburukan. Di sini kemauan memerlukan nyala baru, pengingat, penghidup, seperti pertanyaan, 'Sebenarnya ridho siapa yang engkau cari? Nikmat seperti apa yang sesungguhnya engkau buru? Siksa seperti apa yang engkau takutkan?"
Begitulah para salafusshalih dahulu mengajarkan kepada kita bagaimana mereka menjadi orang-orang besar. Mereka punya mau. Dan mereka membuktikan apa yang mereka mau dengan kemantapan. Maka, para salafusshalih, orang-orang besar itu, kini memenihi kisah-kisah petadaban Islam kita.
Kemauan adalah kehormatan diri. Ubaidillah bin Zabyan berkata, "Aku punya seorang paman yang selalu menasehatiku, 'Wahai Ubaidillah, berkemauanlah yang kuat, karena kemauan kuat itu setengah kehormatan diri."
Para salafusshalih yang lain punya banyak prinsip yang serupa. Betapa penting kita menjaga kemauan diri yang baik. Di antara mereka berkata, "Kemauan kuatmu, jagalah selalu. Karena kemauan adalah pengantar segala sesuatu. Barang siapa kemauannya lurus, dan dia setiap kepadanya, maka akan lurus pula segala perbuatannya sesudah itu."
Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa kemauan kuat adalah pembeda antara orang-orang biasa dengan orang luar biasa. Ia berkata, "Orang biasa berkata, "Seseorang itu dilihat dari kebaikannya'. Orang luar biasa berkata, "Seseorang itu dilihat dari apa yang dicari dengan kemauan kuatnya."
Pada akhirnya apa yang kita mau diukur dari dua hal. Pertama, nilai strategisnya. Dan kedua, skalanya. Bila kita memiliki dua hal itu sekaligus, alangkah indahnya. Bila tidak bisa keduanya, salah satunya pun tak mengapa. Nilai strategis, artinya, kemauan kita berkaitan erat dengan pilihan-pilihan sangat strategis yang memengaruhi kehidupan. Tidak saja kehidupan kita sendiri, tapi juga orang lain. Adapun skala, menjelaskan besaran ruang lingkup yang ingin dijangkau dari kemauan itu.
Para shalafusshalih dahulu, telah mengambil peran strategisnya dengan sepenuh kesungguhan. Mereka hidup di masa-masa eksistensi, sekaligus masa ekspansi. Islam berkembang luas karena ada orang-orang besar yang punya kemauan kuat untuk menyebarkan rahmat Islam ke berbagai penjuru. Ke Asia Tengah, Ke Afrika, Eropa, dan negeri-negeri di Timur jauh. Mereka memimpin berbagai ekspedisi, dengan segala biaya dan pengorbanannya.
Mereka hidup di masa- masa rintisan, maka mereka menjadi peletak dasar utama berbagai disiplin ilmu dalam Islam. Mereka menciptakan keputusan-keputusan besar yang mengharmonisasi peradaban Islam yang tumbuh seiring zaman baru. Skala pengetahuan mereka yang begitu luas, kokoh, dan terstruktur, mampu menjadikan mereka para pengambil kesimpulan yang tajam.
Senin, 21 Mei 2012
Dari Drama Spektakuler Trans Studio Bandung : Putera Mahkota
Liriknya bagus sekali.. Menyentuh hati.. Apalagi langsung dengarkan drama musicalnya.. Drama musicalnya bagus, backsoundnya juga bagus
Pernahkah kau terpikir jadi yang tlah berjalan
Akankah kau kembali membuktikan semua
Tetaplah hati ini tersimpan keinginan
Untukku bersamamu kau tinggal pergi
Karna ku yakin ku tak mampu lepaskan cintamu
Kau slalu mengertiku
Kau slalu isi hatiku
Dan ku berjanji temanimu sampai akhir waktu
Raih berjuta mimpiku
Jalani kisah kita selamanya
kau ingatkan
Kau berjalan sendiri terpaku dan mengeluh atas kei ini
Kuingatkah kau
Dan
Oo cintaku tak akan berlalu
Tak ka sirna oleh waktu
Janjiku kan kun jaga slalu sampai mencintaimu
Karna ku yakin ku tak mampu lepaskan cintamu
Kau slalu mengertiku kau slalu isi hatiku
Dan ku berjanji temanimumu sampai akhir waktu
Raih berjuta mimpimu
Jalani kisah kita selamanya
Tak kan ku bisa inggkari cintamu
membuat diriku
Seluruh cinta ini tlah terpatri tak ada pernah ku terpaksa
Karnaku yakin ku tak mampu lepaskan cintamu
Dan kuberjanji
Sampai akhir waktu
Raih berjuta mimpiku jalani kisah kita selamanya
Selamanya kau kan tetap milikku selamanya
Cintaku kan tetap sama selamanya
Langganan:
Postingan (Atom)