Banyak upaya untuk membuat penampilan di karpet merah terlihat serbasempurna dari segala arah dalam terpaan cahaya superterang.
Di karpet merah, para selebriti terlihat "hanya" perlu tampil cantik, tebar senyum, lambai tangan, sedikit bicara jika dipanggil oleh pembawa acara, dan tebar salam kepada sesama selebriti. Seperti pekerjaan mudah.
Dengan tampil di karpet merah seperti apa adanya para selebriti di tayangan televisi, mudah untuk orang kebanyakan berpikir, "Apa susahnya? Tinggal pilih baju bagus di toko desainer, sewa, pakai make up, benahi rambut, selesai. Toh, 'dari sananya' si artis sudah cantik."
Ingin membagi rahasia yang harus dilewati para artis di karpet merah supaya tampil serbasempurna, supermodel yang selalu ingin berbagi dengan masyarakat, Heidi Klum, menyiapkan tayangan di balik penampilannya di Golden Globe Awards (GGA) 2012 yang dilangsungkan pada hari Minggu, (15/1/2012) di Los Angeles.
Video yang dibuat dan ditayangkan Aol itu memperlihatkan bagaimana sebuah tim bekerja untuk membuat artis (setidaknya dalam hal ini Klum) terlihat serbasempurna di karpet merah.
Tim tersebut terdiri dari direktur kreatif (Klum memilih bekerja sama dengan Calvin Klein untuk GGA 2012), kepala penata rambut, dan penata rias hanya untuk fitting awal.
Dalam video tersebut Klum yang juga adalah penggagas acara reality show untuk desainer pemula, Runway Project, sedang dalam acara ukur busana bersama Francisco Costa, direktur kreatif Calvin Klein.
Di tayangan tersebut, Klum mengatakan, "Orang-orang berpikir saat artis tampil di karpet merah, mereka hanya perlu mengenakan pakaian, dan sudah. Padahal, ada banyak upaya untuk tampil seperti itu."
Terlihat sang penata gaya mencoba melihat dan mengoreksi penampilan Klum yang ingin terlihat "superseksi dengan siluet elegan".
Bahkan Costa mencoba beberapa warna dan jenis bahan yang mirip pada kulit Klum untuk memastikan warna yang dipilih sempurna.
Klum berdiri di bawah terpaan cahaya sangat terang dari berbagai arah sambil diamati dari segala arah oleh "tim suksesnya".
Sambil mencocokkan kain dan jenis yang tepat untuk penampilannya, di tayangan tersebut terlihat tim kecantikan memberikan saran untuk riasan dan rambut Klum berkait dengan warna busana dan aksesori yang dikenakan Klum.
Para artis dituntut untuk tampil sempurna saat menghadiri karpet merah, karena mereka seakan berada di bawah mikroskop. Setiap penampilan yang salah akan tampil di media. Cercaan dan kritik siap menanti mereka yang salah bergaya.
Tampil dengan gaya yang serupa atau dinilai terlalu "aman" alias membosankan pun dikritik. Apalagi mereka yang mencoba keluar dari kotak gaya tren dan terlihat asing, lebih parah lagi kritikannya.
Tak heran, mereka harus mencoba dan berusaha tampil sempurna. Tak ayal pula, gaya para artis ini bisa menjadi pengaruh tren di kemudian hari. Jika mereka terlihat sempurna di karpet merah, mereka akan memengaruhi gaya para fansnya. Ini bisa menjadi daya tarik pasar, yang artinya demand dari pasar, membuat para penata gaya harus mengikuti pula.
Di penampilan karpet merah, banyak orang yang bergantung pada total look tersebut. Semua tim yang tergabung, terutama desainer, akan berharap si artis terlihat sempurna dalam rancangan dan riasan yang dikenakan. Karena saat karpet merah itu juga menjadi semacam ajang untuk promosi produk dan nama-nama orang yang berkait dalam penampilan sempurna si artis. Karena di karpet merah, pertanyaan tersering adalah "Anda mengenakan rancangan siapa? Siapa yang menata rambut dan riasan?"
Di karpet merah, para selebriti terlihat "hanya" perlu tampil cantik, tebar senyum, lambai tangan, sedikit bicara jika dipanggil oleh pembawa acara, dan tebar salam kepada sesama selebriti. Seperti pekerjaan mudah.
Dengan tampil di karpet merah seperti apa adanya para selebriti di tayangan televisi, mudah untuk orang kebanyakan berpikir, "Apa susahnya? Tinggal pilih baju bagus di toko desainer, sewa, pakai make up, benahi rambut, selesai. Toh, 'dari sananya' si artis sudah cantik."
Ingin membagi rahasia yang harus dilewati para artis di karpet merah supaya tampil serbasempurna, supermodel yang selalu ingin berbagi dengan masyarakat, Heidi Klum, menyiapkan tayangan di balik penampilannya di Golden Globe Awards (GGA) 2012 yang dilangsungkan pada hari Minggu, (15/1/2012) di Los Angeles.
Video yang dibuat dan ditayangkan Aol itu memperlihatkan bagaimana sebuah tim bekerja untuk membuat artis (setidaknya dalam hal ini Klum) terlihat serbasempurna di karpet merah.
Tim tersebut terdiri dari direktur kreatif (Klum memilih bekerja sama dengan Calvin Klein untuk GGA 2012), kepala penata rambut, dan penata rias hanya untuk fitting awal.
Dalam video tersebut Klum yang juga adalah penggagas acara reality show untuk desainer pemula, Runway Project, sedang dalam acara ukur busana bersama Francisco Costa, direktur kreatif Calvin Klein.
Di tayangan tersebut, Klum mengatakan, "Orang-orang berpikir saat artis tampil di karpet merah, mereka hanya perlu mengenakan pakaian, dan sudah. Padahal, ada banyak upaya untuk tampil seperti itu."
Terlihat sang penata gaya mencoba melihat dan mengoreksi penampilan Klum yang ingin terlihat "superseksi dengan siluet elegan".
Bahkan Costa mencoba beberapa warna dan jenis bahan yang mirip pada kulit Klum untuk memastikan warna yang dipilih sempurna.
Klum berdiri di bawah terpaan cahaya sangat terang dari berbagai arah sambil diamati dari segala arah oleh "tim suksesnya".
Sambil mencocokkan kain dan jenis yang tepat untuk penampilannya, di tayangan tersebut terlihat tim kecantikan memberikan saran untuk riasan dan rambut Klum berkait dengan warna busana dan aksesori yang dikenakan Klum.
Para artis dituntut untuk tampil sempurna saat menghadiri karpet merah, karena mereka seakan berada di bawah mikroskop. Setiap penampilan yang salah akan tampil di media. Cercaan dan kritik siap menanti mereka yang salah bergaya.
Tampil dengan gaya yang serupa atau dinilai terlalu "aman" alias membosankan pun dikritik. Apalagi mereka yang mencoba keluar dari kotak gaya tren dan terlihat asing, lebih parah lagi kritikannya.
Tak heran, mereka harus mencoba dan berusaha tampil sempurna. Tak ayal pula, gaya para artis ini bisa menjadi pengaruh tren di kemudian hari. Jika mereka terlihat sempurna di karpet merah, mereka akan memengaruhi gaya para fansnya. Ini bisa menjadi daya tarik pasar, yang artinya demand dari pasar, membuat para penata gaya harus mengikuti pula.
Di penampilan karpet merah, banyak orang yang bergantung pada total look tersebut. Semua tim yang tergabung, terutama desainer, akan berharap si artis terlihat sempurna dalam rancangan dan riasan yang dikenakan. Karena saat karpet merah itu juga menjadi semacam ajang untuk promosi produk dan nama-nama orang yang berkait dalam penampilan sempurna si artis. Karena di karpet merah, pertanyaan tersering adalah "Anda mengenakan rancangan siapa? Siapa yang menata rambut dan riasan?"
Penulis: Nadia Felicia
Jangan hanya dilihat dari arti kelnya, tapi makna dan pelajaran yang dapat kita ambil darinya.
Jangan hanya dilihat dari arti kelnya, tapi makna dan pelajaran yang dapat kita ambil darinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar