Jumat, 21 Oktober 2011

Rumahku dan Baitullah


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا لِلَّذِينَ آمَنُوا اِمْرَأَةَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim” (QS at-Tahrim 11)

“Para ulama menjelaskan tentang faidah ayat ini bahwa kita diperintahkan mendahulukan mencari lingkungan yang baik ( Jaar) sebelum rumah (Daar)”. Ayat tersebut adalah doa Asiyah binti Muzahim salah satu pemuka wanita ahlul jannah. Beliau berdoa Ya Tuhanku bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu yang bermakna dekat dengan Allah dalam surga. Asiyah menginginkan rumah yang dekat dengan Allah bukan sekedar rumah dalam surga… Allahumma inna nas’alukal Jannah wa astajiru bika minannaar.

“Papa, kalo kita nyari rumah ntar di perumahan sini aja yah, strategis banget dah, dekat ama mall, dekat ama alun-alun, seratus meter ke utara ada pasar, trus ada lapangan golf, taman bermain, danau buatan juga ada, harus jadi ya papa”, celutuk seorang istri kepada suaminya.

Mungkin inilah sebagian potret kehidupan sebagian kaum muslimin, mereka mencari lingkungan tempat tinggal dengan patokan keuntungan dunia. Sebenarnya hal ini boleh saja. Akan tetapi kita tidak melihat adanya bagian untuk akhirat. Padahal lingkungan dan orang di sekitar kita sangat besar pengaruhnya terhadap agama, akhlak, pendidikan anak bahkan berpengaruh terhadap urusan-urusan dunia.



Perintah mencari lingkungan yang baik

Alloh Azza wa Jalla memerintahkan kita agar mencari lingkungan yang baik dan berkumpul dengan orang-orang yang sholeh:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur).” (QS. At Taubah: 119).

Muhammad bin Umar Ar-Roziy Rohimahullohu menafsirkan ayat ini berkata, “Alloh memerintahkan agar mencocoki orang-orang Shodiq dan melarang jauh/berpisah dengan mereka” (Mafaatihul Ghoib Tafsir Ar-Roziy, maktabah syamilah)

Salah satu lingkungan yang baik adalah dekat dengan masjid yang merupakan pusat kegiatan umat islam sebagaimana di zaman Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, perhatikan juga perkataan Nabi Ibrohim ‘Alaihis salam dalam Al-Quran,

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ

“Yaa robb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat.” (QS. Ibrohim: 37)

Seharusnya kita meneladahi kekasih Alloh Nabi Ibrohim yang tujuannya menempatkan keturunannya dekat dengan baitullah agar keluarga kita menjadi Ahli tauhid dan dapat beribadah. Tafsir “agar mendirikan sholat” dijelaskan oleh Syaikh As-Sa’diy Rohimahullohu yaitu supaya Alloh menjadikan keturunannya sebagai ahli tauhid yang mendirikan sholat karena sholat merupakan ibadah yang paling khusus dan afdhol. Barangsiapa yang menegakkan sholat maka ia menegakkan agamanya (Taisir Karimir Rohman Fi Tafsir Kalamim Mannan hal 402, cetakan pertama, Dar Ibnu Hazm)



Keuntungan tinggal dekat masjid

Oleh karena itu, hendaknya kita mencari tempat tinggal yang dekat dengan masjid, bahkan bertetangga dengan masjid, karena memiliki beberapa keuntungan diantaranya:

1. Lingkungan yang baik untuk beribadah karena masjid pusat kegiatan islam sehingga kita lebih mudah mengikuti berbagai kegiatan ibadah seperti pengajian, sholat, i’tikaf dan lain-lain sehingga sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita dan juga kita diciptakan Alloh hanya untuk beribadah

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Dzariyaat: 56)

2. Lingkungan pendidikan yang baik untuk keluarga terutama anak-anak kecil yang mereka dalam mempelajari sesuatu menyerap langsung begitu saja, anak-anak biasa bermain di masjid, bertemu dengan teman-teman sepengajian (teman-taman TPA) dan bertemu dengan orang-orang ahli masjid yang biasanya mengajarkan kebaikan pada anak kita. Karena kita diperintahkan memperhatikan pendidikan keluarga dan anak kita,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Taahrim:6)

Ar-Rozyi Rohimahullohu menjelaskan ayat ini mengutip perkataan Muqotil Rohimahullohu, “seorang muslim mendidik dirinya dan keluarganya, memerintahkan mereka kebaikan dan melarang dari keburukan”. (mafaatihul ghoib tafsir Ar-Roziy, maktabah syamilah)

3. Keluarga kita bisa mendengar ceramah dan pengajian di masjid lewat pengeras suara (jika mereka berhalangan pergi ke masjid) dan juga bisa mendengarkan khutbah saat shalat jum’at.

4. Orang tua dan orang sakit ringan bisa tetap ke masjid karena dekat.

5. Rumah kita lebih aman, sekitar menjadi cukup ramai dan banyak orang yang lalu-lalang sehingga memperkecil kasus pencurian, perampokan dan lain-lain.

Allahu'alam

Sumber: Halalkan Aku Ayah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar